Tak Bisa Pulang Kampung, Alumni Antarkan Sembako

Alumni Universitas Mulawarman bagikan sembako untuk mahasiswa luar daerah yang tidak bisa pulang kampung.

oleh Abdul Jalil diperbarui 12 Apr 2020, 14:15 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2020, 14:15 WIB
Bantuan Alumni
IKA Unmul memberikan paket sembako kepada mahasiswa asal luar daerah yang tidak bisa pulang kampung.

Liputan6.com, Samarinda - Ratusan mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) tidak bisa pulang ke kampung akibat pandemi Covid-19. Mereka terpaksa tetap bertahan di Samarinda, meski tidak ada kegiatan perkuliahan di kelas.

Selain karena larangan mudik, akses menuju kampung halaman juga sangat sedikit. Pesawat terbang hingga kapal laut tak banyak menyediakan tiket.

Memilih pulang kampung halaman juga bakal menimbulkan masalah baru. Selain untuk antisipasi penularan, biaya untuk mudik juga sangat mahal.

Menurut data dari Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unmul, sedikitnya ada 350 mahasiswa yang harus bertahan di kost atau di rumah kontrakan. Tentu saja, para mahasiswa ini kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

“Kami melihat dan mencoba memahami kesulitan mereka di tengah pandemi ini dengan memberikan paket sembako kepada mereka,” kata Ketua Harian IKA Alumni Unmul Meiliana, Minggu (12/4/2020).

Dari hasil pendataannya, Meiliana menyebut mahasiswa Umul asal luar menyebar dari berbagai Pulau di Indonesia. Mereka menuntut ilmu di Kota Samarinda dan terdaftar sebagai mahasiswa Unmul.

“Dari data yang masuk ke kami, ada dari Bima, Samosir, Sukabumi, Toraja, hingga daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di pedalaman Kalimantan,” sebut Meiliana.

Jumlah ini, sambung Meiliana, bakal terus bertambah. Sebab posko yang dibangun di Kompleks GOR Segiri Samarinda masih terus mendata dan menerima pendaftaran mahasiswa asal luar daerah ini.

“Kami bekerjasama dengan pihak fakultas dan organisasi kemahasiswaan untuk pendataan dengan harapan tidak ada mahasiswa Unmul yang terlantar di Samarinda,” tambah Meiliana.

Paket sembako yang dibagikan berupa beras, mie instan, minyak goreng, telur, hingga susu. Proses pembagian dilakukan dengan dua cara, diantarkan atau mengambil sendiri ke Posko IKA Unmul.

Simak juga video pilihan berikut

Pendataan Mahasiswa Kampus Lain

Ilustrasi Donasi
Ilustrasi donasi (dok. unsplash.com Christian Dubovan @cdubo/Putu Elmira)

Seiring perkembangan posko yang terus menerima donasi dari berbagai pihak, IKA Unmul juga sedang merencanakan memberi bantuan kepada mahasiswa dari kampus lain. Proses pendataan mahasiswa yang tidak bisa pulang kampung di Samarinda terus dilakukan.

“Kampus di Samarinda tidak hanya Unmul, bantuan kepada mahasiswa dari kampus lain juga dilakukan, sekarang tahap pendataan,” kata Meiliana.

Pemberian sembako tidak hanya dilakukan sekali, namun rutin selama pandemi berlangsung. IKA Unuml terus berupaya mengumpulkan donasi dari Alumni Unmul hingga masyarakat luas.

“Tadi pagi Kapolresta Samarinda menyumbang beras dan telur. Semoga bisa diikuti oleh pihak lain,” katanya.

Selain membagikan sembako, posko ini juga sedang membuat masker dari bahan kain untuk dibagikan kepada masyarakat. Tahap awal, IKA Unmul akan memproduksi 10 ribu masker.

Unmul sendiri sudah meliburkan civitas akademika sejak awal Bulan Maret 2020 lalu. Proses belajar mengajar dilaksanakan melalui media daring.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya