Gerakan Nasi Bungkus Gratis Sasar Warga Terdampak Covid-19 di Bandung

Gerakan ini dilaksanakan untuk membantu masyarakat yang terdampak secara ekonomi dan sosial akibat pndemi virus Corona (Covid-19).

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 15 Apr 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2020, 13:00 WIB
Nasi Bungkus Gratis
Ketua Umum Jabar Bergerak Atalia Ridwan Kamil membagikan nasi bungkus dan masker gratis saat pencanangan Garakan Nasi Bungkus di Pasar Cikutra, Kota Bandung, Selasa (14/4/2020). (Humas Jabar)

Liputan6.com, Bandung - Komunitas Jabar Bergerak menggelar Gerakan Nasi Bungkus atau Gasibu di Pasar Cikutra, Kota Bandung, Selasa (14/4/2020). Gerakan ini dilaksanakan untuk membantu masyarakat yang terdampak secara ekonomi dan sosial akibat pandemi virus Corona (Covid-19).

Para penerima manfaat seperti pengemudi ojek online dan ojek pangkalan, sopir angkutan kota, para pedagang dan masyarakat sekitar yang kurang mampu, tertib mengantre dengan menjaga jarak satu sama lain. 

Satu per satu para penerima manfaat mendatangi stand Gasibu yang disediakan, lalu menerima nasi bungkus dan masker kain gratis. 

"Sasaran Gasibu yaitu mereka yang kekurangan dari sisi pangan karena adanya pandemi Covid-19. Banyak warga yang butuh untuk saat itu makan, itu yang kami lakukan," ujar Ketua Umum Jabar Bergerak Atalia Ridwan Kamil, Selasa (14/4/2020).

Istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil ini mengapresiasi ketertiban masyarakat saat mengantre dengan tetap menerapkan pola physical distancing dan mengenakan masker kain. 

"Tadi bisa dilihat masyarakat sangat tertib antreannya berjarak jadi saya kira masih bisa dilakukan berkeliling," ujar Atalia.

Simak video pilihan di bawah ini:

Diterapkan di 27 Kota/Kabupaten

Gerakan Nasi Bungkus
Ketua Umum Jabar Bergerak Atalia Ridwan Kamil membagikan nasi bungkus dan masker gratis saat pencanangan Garakan Nasi Bungkus di Pasar Cikutra, Kota Bandung, Selasa (14/4/2020). (Humas Jabar)

Atalia mengatakan, Gasibu di Kota Bandung merupakan yang pertama kali dan akan direplikasi di 27 kabupaten/ kota di Jabar terutama daerah yang akan menerapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti Bogor, Depok, Bekasi. 

"Gasibu ini pertama kali hadir di Kota Bandung tapi kami juga mendorong ada di kota/ kabupaten lainnya khususnya yang akan menerapkan PSBB," ucapnya.

Di Kota Bandung sendiri, Gasibu akan digelar setiap hari dan berpindah-pindah tempat. Tujuannya agar lebih banyak lagi penerima manfaat. 

"Semenjak kemarin sebetulnya kami sudah melakukan di Gedung Pakuan tapi supaya lebih banyak lagi yang menerima manfaat maka kami hari ini berpindah," tutur Atalia.

Setiap hari, Gasibu yang dikoordinasi oleh Jabar Bergerak ini akan menyediakan 250 sampai 500 nasi boks. Namun Atalia memastikan, makanan pada Gasibu mendatang akan ditambah satu bungkus roti tawar.

"Sehari 250 sampai 500 boks nasi disediakan. Ke depan akan ada tambahan seperti roti tawar," ucapnya.

Gasibu merupakan ide Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di luar tujuh bantuan keuangan dari pemerintah untuk masyarakat yang perekonomiannya terdampak pandemi Covid-19. Atalia mengatakan, Gasibu akan terus dilakukan hingga pandemi Covid-19 berakhir.

Selain Gasibu, lanjut Atalia, di beberapa daerah sudah bergerak membuat dapur umum yang lokasinya berada di kantor kelurahan atau desa. Dapur umum yang diinisiasi kader PKK dan dibantu karang taruna ini juga untuk membantu masyarakat yang kurang mampu.

"Sebetulnya di wilayah-wilayah juga sudah bergerak melalui kantor kelurahan/desa yang diinisiasi oleh ibu-ibu PKK dalam bentuk dapur umum nanti akan disebarluaskan yang dibantu oleh karang taruna. Sementara Gasibu adalah anjuran dari Pak gubernur Jabar," ungkapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya