Satgas Nemangkawi Buru KKB Penembak 2 Anggota Gugus Tugas Covid-19 di Papua

Satu korban serangan KBB bernama Eniko Somou dinyatakan meninggal dunia karena luka tembak

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mei 2020, 01:00 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2020, 01:00 WIB
KKB di Timika
Sebuah rumah yang terbuat dari papan dan diduga sebagai tempat persembunyian KKB di Timika. (Liputan6.com/Humas Polres Mimika/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas Operasi Nemangkawi terus memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menembak dua anggota Gugus Tugas COVID-19 di Papua yang mengakibatkan satu korban meninggal dunia.

Siaran pers Satgas Humas Operasi Nemangkawi diterima di Jakarta, Sabtu malam, menyebutkan KKB menembak dua tenaga medis yang tergabung Gugus Tugas COVID-19, di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (22/5) sekitar pukul 16.30 WIT.

Dua orang tenaga medis itu, yakni Amalek Bagau (30) dan Eniko Somou (39) ditembak oleh KKB saat hendak mengantarkan obat-obatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Kabupaten Intan Jaya.

Melansir Antara, Setelah melewati medan jalan yang terjal, personel Satgas Operasi Nemangkawi dan Polres Intan Jaya kemudian berhasil mencapai lokasi kedua korban.

Namun, satu korban serangan KBB bernama Eniko Somou dinyatakan meninggal dunia karena luka tembak.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Evakuasi Korban Serangan KKB di Medan Sulit

Tenaga medis korban penembakan KKB Papua kritis.
Tenaga medis korban penembakan KKB Papua kritis. (Istimewa)

Personel Satgas Operasi Nemangkawi bersama Polres Intan Jaya mengevakuasi korban ke Nabire menggunakan pesawat Smart Air dari Bandara Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Pesawat mendarat di Bandara Douw Aturure Nabire pada hari Sabtu, tanggal 23 Mei 2020, pukul 10.20 WIT, kemudian pukul 10.30 WIT, korban luka langsung dibawa menggunakan ambulans ke RSUD Nabire untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol AM. Kamal menyebutkan dari informasi yang diterima bahwa satu korban dinyatakan meninggal dunia, sementara satu lagi masih dirawat dalam keadaan kritis.

Perlu diketahui, kata dia, lokasi kejadian sangat jauh dengan kondisi medan yang sulit yang menjadi salah satu hambatan yang dihadapi anggota di lapangan untuk menuju ke lokasi tersebut.

"Kita membutuhkan waktu sekitar lima jam untuk dapat tiba di TKP (tempat kejadian perkara)," ungkapnya, dikutip Antara.

Kedua korban merupakan tenaga medis yang mempunyai tugas mulia untuk membantu masyarakat dalam bidang kesehatan sehingga teror KKB saat ini sudah semakin meresahkan, seperti ingin diakui sebagai teroris.

"Apalagi, saat ini pemerintah sedang berjuang menghadapi pandemik COVID-19," ujar Kabid Humas Polda Papua.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya