Liputan6.com, Manado - Pandemi Covid-19 mengubah berbagai tatanan dan tradisi di sejumlah bidang. Termasuk kegiatan akademik seperti wisuda yang terpaksa harus dilakukan secara online atau dalam jaringan (daring).
Wisuda Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado Periode IV yang digelar, Kamis (11/6/2020), mencatat sejarah baru. Dibuka oleh Ketua Senat Unsrat Paulus Kindangen, dan dilanjutkan laporan kegiatan wisuda daring oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Grevo Gerung.
Advertisement
Baca Juga
Prosesi ini berjalan sebagaimana biasanya, hanya saja di hadapan para guru besar dan anggota Senat Unsrat itu, tak ada satu pun wisudawan yang hadir.
Di hadapan para wisudawan dan civitas akademika Unsrat yang mengikuti acara wisuda dari rumah melalui aplikasi Zoom meeting dan Youtube, Rektor Unsrat Ellen Joan Kumaat membangkitkan semangat para wisudawan dan mahasiswa.
"Bahwa walau dalam situasi work from home akibat pandemi Covid-19 ini, semua diharapkan lebih mampu beradaptasi terhadap perubahan, lebih fokus dan selalu memberi dampak positif dalam kehidupan," ujar Ellen.
Dia mengatakan, auditorium Unsrat yang megah menjadi saksi setiap pelaksanaan acara wisuda yang meriah dan penuh kesan, ribuan kursi auditorium selalu terisi penuh oleh wisudawan dan orangtua.
Rektor berdiri di auditorium Unsrat yang sama dalam setiap acara wisuda, tetapi wisuda kali ini suasana jauh berbeda, kursi-kursi auditorium kosong tanpa kehadiran wisudawan.
"Pandemi Covid-19 memisahkan kita, memaksa kita untuk tak bersua secara langsung, dan Covid-19 mengubah semuanya," ujar Kumaat.
Dia mengatakan, wisuda yang dilaksanakan secara daring merupakan salah satu bentuk manifestasi yang harus ditempuh, dalam upaya mewarnai dan beradaptasi sekaligus sebagai solusi terhadap dampak perubahan akibat pandemi Covid-19.
"Berbanggalah kalian semua diberi kesempatan mengukir catatan sejarah kehidupan lewat wisuda daring, yang merupakan pertama kali dilakukan oleh lembaga pendidikan di seluruh dunia pada tahun 2020 ini," ujarnya.
Rektor berharap wisudawan dapat memanfaatkan ijazah yang telah diperoleh untuk memulai berkarsa dan berkarya. Juga menggoreskan lembaran baru kehidupan profesional lewat langkah awal dalam menciptakan lapangan kerja.
"Jaga citra almamater lewat tindakan, etos kerja dan integritas sebagai alumni Unsrat dengan tetap berpegang teguh pada filosofi Unsrat Sitou Timou Tumou Tou atau Manusia Hidup untuk Memanusiakan Manusia Lain," pesannya.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey dalam sambutan yang juga secara daring meminta para wisudawan untuk berbangga sebagai wisudawan daring pertama dalan sejarah Unsrat.
"Terus mengembangkan diri menjadi SDM unggul masa depan," pesan Olly.
Gerung melaporkan bahwa dalam wisuda daring pertama di Unsrat itu diikuti 436 wisudawan, dengan total peserta Zoom meeting sebanyak 760, dan 750 penonton dari Youtube.