Berkah Wisuda Virtual, Hemat Biaya hingga Tekan Kasus Ijazah Palsu

Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, NTT kembali menggelar wisuda, Selasa (30/6/2020). Pelepasan 313 wisudawan kali ini berbeda karena dilakukan secara virtual atau online karena pandemi corona covid-19.

oleh Ola Keda diperbarui 02 Jul 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2020, 04:00 WIB
Wisuda Virtual
Foto : Adrianus Ndu Ufi didampinggi istri memindahkan tali toga milik anaknya, dr. Felin Aprilaineld Ndu Ufi, S.Ked saat wisuda virtual (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, NTT kembali menggelar wisuda, Selasa (30/6/2020). Pelepasan 313 wisudawan kali ini berbeda karena dilakukan secara virtual atau online karena pandemi corona covid-19.

Wisuda online ini pun menjadi sejarah pertama sepanjang lahirnya Undana Kupang. Pemindahan tali toga wisudawan dilakukan sendiri oleh orangtua wisudawan dari rumah masing-masing.

Hal ini mendapat apresiasi dari orangtua wisudawan, Adrianus Ndu Ufi. Menurut dia, wisuda virtual yang digelar Undana merupakan sejarah baru di dunia perguruan tinggi di NTT. Pemindahan tali toga yang didelegasikan kepada orangtua, merupakan sebuah kehormatan universitas terhadap orangtua.

"Ini membuktikan perguruan tinggi sangat menghargai orangtua melalui pendelegasian tugas dan kewenangan," ujarnya kepada wartawan, Selasa (30/6/2020).

Menurut dia, wisuda virtual sangat membantu orangtua wisudawan yang berada di daerah karena dapat mengurangi pengeluaran untuk mengunjungi lokasi wisuda. Hal positif lain, menurut dia, meminimalisasi kebiasaan pesta pora yang menimbulkan keributan.

"Mahasiswa yang kuliah saat ini banyak yang datang dari daerah. Ketika wisuda seperti ini, tentu mereka harus mengeluarkan biaya yang banyak untuk menghadiri acara. Ini hal baru tetapi sangat membantu," katanya.

Mantan anggota DPRD Provinsi NTT ini juga menyoroti penerbitan ijazah palsu oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Oknum-oknum itu biasanya memanfaatkan momen wisuda untuk mencetak ijazah ilegal.

"Jika wisuda virtual, jejaknya digitalnya jelas. Tidak bisa ditipu. Pemerintah harus memastikan mahasiswa mengikuti pendidikan sesuai syarat yang ditentukan sehingga menghindari penerbitan ijazah palsu," imbuhnya.

Sementara Rektor Undana Kupang, Prof Fredrik L Benu, mengatakan, wisuda diselenggarakan secara daring sesuai dengan ketentuan peralihan pembatasan sosial berskala besar dalam menghadapi pandemi covid-19.

Sejak berdiri hingga hari ini, Undana telah mewisuda 69.644 orang wisudawan, yang terdiri atas wisudawan doktor, magister, profesi, sarjana, dan diploma.

Ia berharap, para wisudawan mampu secara dinamis menyesuaikan diri dengan perubahan dan menjadi penggerak cita-cita mulia pembangunan NTT, pembangunan nasional, bahkan pembangunan peradaban.

"Harus mencontohi alumni-alumni Undana yang telah berkontribusi bagi pembangunan nasional," katanya.

Memasuki tatanan normal baru 15 Juni 2020 lalu, Undana telah melaksanakan persiapan secara bertahap dengan menyiapkan protokol penyelenggaraan tatanan normal baru dalam bentuk peraturan rektor.

Peraturan rektor tentang penyelenggaraan tatanan normal baru tersebut untuk menjamin tersedianya ketentuan yang mengikat dalam penyelenggaraan kegiatan akademik maupun non-akademik bagi seluruh sivitas akademika dalam memasuki tatanan normal baru secara produktif dan aman.

Peraturan rektor tersebut mengatur bukan hanya kegiatan akademik, tetapi juga mengatur forum akademik dan program internasional serta penanggulangan Covid-19 di dalam kampus.

"Melalui peraturan ini kami sangat berharap, Undana menjadi lebih berhasil dalam menyintas Covid-19," tandasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya