Waspadai Gelombang Laut Setinggi 6 Meter di Samudra Hindia

Waspadai gelombang tinggi ketika melaut.

oleh Novia Harlina diperbarui 28 Jul 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2020, 14:00 WIB
Cuaca Ekstrem Tenggelamkan Kapal di Perairan Maluku, 14 Tewas
Ilustrasi cuaca ekstrem sebabkan gelombang tinggi di perairan.

Liputan6.com, Padang - Badan Meteorologi, Klimatorologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Teluk Bayur memperkirakan gelombang tinggi akan melanda perairan Sumatera Barat beberapa hari ke depan.

Gelombang dengan ketinggian 4 hingga 6 meter berpotensi terjadi di wilayah Samudra Hindia Sumatera Barat dan perairan Enggano Bengkulu.

"Perkiraan ini berlaku hingga 3 hari ke depan," kata Prakirawan BMKG Maritim Teluk Bayur, Ferdy Gustian Utama melalui rilis yang diterima Liputan6.com, Senin (27/7/2020).

Kemudian di perairan Kepulauan Mentawai terdapat potensi gelombang tinggi 3 hingga 5 meter, dan di perairan pesisir Sumbar setinggi 1,25 meter.

"Kondisi cuaca di laut diperkirakan hujan dengan intensitas ringan," katanya.

Sementara, kecepatan angin berkisar antara 2 hingga 20 knot bergerak dari arah timur laut ke tenggara.

Pihaknya mengingatkan ada potensi peningkatan kecepatan angin permukaan berkisar 15 sampai 20 knots di wilayah perairan Bengkulu-Enggano dan Samudera Hindia Sumatera Barat.

Untuk itu, ia mengingatkan kepada nelayan untuk berhati-hati ketika melaut karena sewaktu-waktu gelombang tinggi dan angin bisa muncul.

"Jasa transportasi laut juga mesti waspada dengan ketinggian gelombang yang mencapai 3,5 meter ini," jelasnya.

Prakirawan juga meminta pihak yang beraktivitas di laut agar memperhatikan potensi gelombang tinggi yang berisiko jika tetap melakukan aktivitas di laut. Untuk perahu nelayan harus mewaspadai gelombang lebih dari 1,5 meter.

Lalu, untuk kapal tongkang waspadai ketinggian gelombang lebih dari 2,5 meter, kapal feri 2,5 meter, dan kapal ukuran besar seperti kargo atau pesiar waspadai gelombang 4 meter.

"Jangan memaksakan melaut jika tidak memungkinkan karena hal tersebut dapat membahayakan keselamatan," Ferdy menambahkan.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya