Delapan Desa Terpencil di Riau Akhirnya Bisa Nikmati Listrik

Delapan desa terisolasi di Riau akhirnya bisa menikmati listrik 24 jam pada peringatan HUT ke-75 RI yang diresmikan Gubernur Riau Syamsuar.

oleh M Syukur diperbarui 19 Agu 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2020, 04:00 WIB
Karyawan PLN mengangkat tiang untuk membangun jaringan listrik di pedesaan Riau.
Karyawan PLN mengangkat tiang untuk membangun jaringan listrik di pedesaan Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Delapan desa terisolasi di Kabupaten Indragiri Hilir dan Rokan Hulu akhirnya menikmati listrik setelah puluhan tahun gelap gulita. Ini menjadi kado hari ulang tahun ke 75 Kemerdekaan Indonesia bagi masyarakat setempat.

Bertajuk Kerja Bersama Terangi Negeri, Gubernur Riau Syamsuar melalui video conference bersama perwakilan masyarakat desa mengatakan, pembangunan jaringan listrik pedesaan membutuhkan anggaran besar. Semuanya harus dituntaskan pula dengan semangat besar.

Syamsuar yakin pada akhir tahun ini program Riau Terang tercapai. Dia pun berharap masyarakat yang sudah mendapatkan aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) mampu berhemat.

"Ini menjadi momentum membangun kesejahteraan masyarakat, sangat mendukung upaya PLN dalam meningkatkan infrastruktur jaringan listrik untuk wilayah di Provinsi Riau," kata Syamsuar, Senin siang, 17 Agustus 2020.

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Dispriansyah mengatakan, delapan desa dimaksud adalah Sari Mulia, Tanjung Pasir, Sungai Bela, Sungai Buluh dan Cipang Kanan.

Dalam mewujudkan listrik di desa itu, PLN menggelontorkan dana Rp10 miliar untuk investasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Berikutnya Rp65,2 miliar untuk investasi Jaringan Tegangan Menengah 52 KMS, Jaringan Tegangan Rendah 35,56 KMS dan Gardu Distribusi 20 Unit dengan total daya 2.135 kVA.

Dispriansyah menyatakan, hingga Agustus 2020 rasio desa berlistrik Riau sudah mencapai 99,03% dengan 1.842 desa berlistrik PLN dari total 1.859 desa atau kelurahan.

Adapun, rasio desa berlistrik yang sudah mencapai 100% adalah Pekanbaru, Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti, Pelalawan, Indragiri Hulu, Siak, dan Kuantan Singingi.

"Sedangkan rasio desa berlistrik yang sudah di atas 90% adalah Kabupaten Kampar 96% dan Indragiri Hilir 96,61%," kata Dispriansyah.

Menurutnya, PLN mengalami beberapa kendala sehingga masih ada desa yang belum teraliri listrik. Di antaranya, pengiriman peralatan listrik karena harus melalui sungai dan jalanan desa yang masih buruk.

"Bahkan untuk sampai ke jalan desa, petugas harus gotong-royong dengan masyarakat untuk memikul tiang-tiang listrik," ujar Dispriansyah.

Di samping itu, Executive Vice President Pengembangan Regional Sumatera Kalimantan PT PLN (Persero) Riza Novianto Gustam, berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Riau dan Kabupaten Indragiri Hilir.

"Sinergi ini menciptakan keinginan kuat demi terlistrikinya masyarakat-masyarakat di pedesaan sehingga pertumbuhan ekonomi pun ikut meningkat," ujar Riza.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya