Liputan6.com, Cilacap - Wabah Covid-19 di Indonesia belum berhasil dikendalikan, termasuk di Cilacap, Jawa Tengah. Tiap hari, terjadi penambahan kasus positif baru dengan jumlah cukup signifikan.
Bahkan, klaster Covid-19 semakin beragam. Kondisi ini berbeda dari awal pandemi, saat pasien Covid-19 didominasi oleh orang dari luar negeri, luar daerah, atau baru bepergian dari daerah berisiko tinggi.
Advertisement
Baca Juga
Di Cilacap, selain kasus Covid-19 klaster pesantren, muncul pula klaster perusahaan, keluarga, sekolah, dan terkini, klaster perkantoran, dan lain sebagainya.
Bahkan, sebanyak empat organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah lockdown alias tutup total setelah pegawainya terpapar Covid-19. Pelayanan di kantor, sementara dihentikan.
Empat OPD tersebut yakni Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Kantor Inspektorat dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cilacap
“Ditutupnya bervariasi waktunya, setidaknya dua hari ke depan tutupnya,” kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Cilacap, M Wijaya, Selasa (24/11/2020).
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Angka Covid-19 di Cilacap Belum Terkendali
Menurut dia, penutupan dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 ke pegawai lainnya. Selain itu, petugas juga membersihkan area perkantoran, dan melakukan disinfeksi ruangan dan lingkungan sekitarnya.
Tracing dan tes swab juga telah dilakukan. Work from home (WFH) juga dilakukan untuk memberi keleluasaan kepada para pegawai untuk melakukan isolasi mandiri.
Dengan begitu, ketika muncul gejala, maka yang bersangkutan bisa langsung dirawat sebelum berinteraksi dengan orang lain.
Data Satgas Penanganan Covid-19 Cilacap, jumlah total terkonfirmasi Covid-19 di CIlacap pada Selasa (24/11/2020) 1.976 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 1.184 orang sembuh dan 54 pasien lainnya meninggal dunia.
“Selasa 24 November 2020, terkonfirmasi Covid-19, 11 orang, sembuh 50 orang dan meninggal satu orang,” ucap Wijaya.
Advertisement