Liputan6.com, Palembang - Tarik ulur kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sumatera Selatan (Sumsel), membuat sebagian wali murid kebingungan.
Seperti dirasakan Yana, warga Kecamatan Ilir Timur II Palembang Sumsel. Informasi mengenai PTM, membuatnya kebingungan untuk mempersiapkan kebutuhan belajar kedua cucunya.
Advertisement
Baca Juga
“Masih bingung juga. Katanya awal tahun 2021 ini ada yang bilang masuk sekolah, tapi ada yang bilang juga masih belajar online,” ucapnya, Minggu (3/1/2021).
Namun kesimpangsiuran informasi tersebut akhirnya dijawab oleh Gubernur Sumsel Herman Deru.
Herman Deru pun sudah mengeluarkan kebijakan baru, yang teruang dalam surat edaran No.420/12553/Disdik.SS/2020. Yaitu tentang Penundaan PTM di Semester Genap 2020/2021 di Sumsel.
“Ada tiga poin yang jadi acuan, yaitu memperhatikan data perkembangan konfirmasi Covid-19 di Sumsel, masukan tim ahli gugus tugas dan instansi terkait. Bahwa kondisi saat ini, masih rentan penularan Covid-19,” ucapnya.
Mantan Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur ini mengimbau kepada seluruh kepala daerah di Sumsel, agar menunda PTM di semua satuan pendidikan.
Solusinya yaitu, tetap menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Yakni melalui online dan modul pembelajaran lainnya.
Menurutnya, kebijakan ini dilakukan sampai dengan vaksin didistribusikan ke Sumsel. Setelah itu, nanti baru dilihat perkembangan kasusnya per daerah.
PTM Kembali Ditunda
“Sudah saya tandatangani, surat edaran yang mengatur tatap muka bagi siswa SD, SMP dan SMA sampai ada vaksin,” ujarnya.
Gubernur Sumsel mengungkapkan, surat edaran tersebut berlaku bagi seluruh wilayah Sumsel. Bahwa semua aktivitas PTM bisa ditunda, sampai keadaan benar-benar kondusif.
Dia menuturkan, anak-anak lebih rentan terpapar Covid-19. Terlebih tidak ada yang bisa memastikan, setiap kegiatan saat PTM bisa aman dari risiko penularan.
Advertisement
Siswa Divaksinasi
“Covid-19 saja sudah masuk ke ibu hamil, bagaimana anak-anak. Apa lagi saya baca artikel jika virus terbaru telah bermutasi sehingga lebih ganas menyebarnya,” ucapnya.
Selain tenaga medis dan petugas kesehatan sebagai garda terdepan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel akan berupaya agar anak-anak juga masuk prioritas mendapatkan vaksin Covid-19.
“Siswa akan dilakukan vaksin juga secara masif,” ucapnya.