Olly: Kalau Manado Kotor, Bagaimana Orang Mau Datang ke Sulut?

Menurut Olly, hal itu sebagai bentuk keseriusan pemerintah untuk terus menjaga Manado sebagai ibu kota provinsi menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Sulut.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 07 Feb 2021, 22:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2021, 22:00 WIB
Dalam operasi bersih-bersih kota itu, Pemprov Sulut kembali menurunkan seluruh ASN dan Tenaga Harian Lepas (THL) yang ada di Manado.
Dalam operasi bersih-bersih kota itu, Pemprov Sulut kembali menurunkan seluruh ASN dan Tenaga Harian Lepas (THL) yang ada di Manado.

Liputan6.com, Manado - Pemprov Sulut kembali turun tangan untuk mengatasi persoalan sampah di Kota Manado. Setelah sebelumnya mengerahkan 50 truk untuk mengangkut sampah ke TPA Kulo Minahasa, kali ini Gubernur Sulut Olly Dondokambey memimpin kerja bakti membersihkan ibu kota Sulut itu.

“Pemprov Sulut telah berkomunikasi dengan Pemkab Minahasa terkait lokasi sementara tempat pembuangan sampah pasca banjir di Manado akibat terbatasnya daya tampung TPA Sumompo Manado,” ujar Olly, Sabtu (6/2/2021).

Selain di Minahasa, daerah pembuangan sampah di Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung juga masih bisa dimanfaatkan selagi menunggu pembangunan TPA regional Mamitarang, Sulut, selesai pada Desember 2021.

Dalam operasi bersih-bersih kota itu, Pemprov Sulut kembali menurunkan seluruh ASN dan Tenaga Harian Lepas (THL) yang ada di Manado. Menurut Olly, hal itu sebagai bentuk keseriusan pemerintah untuk terus menjaga Manado sebagai ibu kota provinsi menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Sulut.

“Kita libatkan semua, serentak, karena Manado kan pusat ekonomi kita. Kalau Manado kotor bagaimana orang mau datang ke Sulut,” kata Olly.

Dia mengharapkan, agar sinergitas dengan pemerintah kabupaten dan kota di Sulut dapat terus dibangun sehingga permasalahan darurat yang dialami oleh suatu daerah dapat cepat terselesaikan.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya