Satgas Covid-19 Sebut Kasus Aktif di Solo 7.354, Ini Respons Gubernur Ganjar

Data yang disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito itu semakin meragukan jika menilik angka kumulatif sejak Maret 2020 hingga Jumat (26/2) ini di mana jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kota Surakarta sebanyak 4.862 kasus

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Feb 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2021, 16:00 WIB
Ganjar Pranowo
Pemerintah provinsi Jawa Tengah siap memulai 'Gerakan 35 Juta Masker' untuk Jateng.

Liputan6.com, Solo - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempertanyakan data yang digunakan Satgas Penanganan COVID-19 terkait dengan jumlah kasus aktif di Provinsi Jateng dan Kota Surakarta.

"Ini jangan-jangan beliau keliru, bahwa 7.354 itu mungkin seluruh Jawa Tengah, catatan saya yang di Solo itu hanya 278 kasus aktif sehingga tidak mungkin kasus aktif di Solo ada 7.354 kasus, sedangkan di Jateng hanya 6.881 kasus berdasarkan data di corona.jatengprov.go.id," katanya di Semarang, Jumat, dikutip Antara.

Menurut dia data yang disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito itu semakin meragukan jika menilik angka kumulatif sejak Maret 2020 hingga Jumat (26/2) ini di mana jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kota Surakarta sebanyak 4.862 kasus.

"Maka sekali lagi, angka 7.354 rasa-rasanya harus dikoreksi. Kenapa? karena kalau itu nanti disampaikan ceritanya akan beda. Nanti bikin kepanikan baru warga di sana, wah... Solo tertinggi, padahal tidak gitu lho," katanya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Akurasi Data Covid-19

Terapi Pasca Terinfeksi Virus Corona COVID-19 di Venezuela
Seorang dokter melakukan terapi akupunktur pada pasien terpapar virus Corona COVID-19 yang baru pulih di pusat kesehatan yang dikelola pemerintah di lingkungan Coche di Caracas, Venezuela pada 25 Februari 2021. (AP Photo / Matias Delacroix)

Terkait dengan hal itu, ia berharap Satgas Penanganan COVID-19 lebih berhati-hati lagi dalam merilis data sebab hal ini sudah terjadi beberapa kali dan dirinya bahkan siap membantu untuk menyinkronkan data.

"Mudah-mudahan bisa menjadi koreksi bagi Prof Wiku dan teman-teman yang me-'launching' data, kalaulah perlu mengonfirmasi data kepada kami. Kami siap kok untuk membantu, maka agak berhati-hati sedikit," katanya.

Terlepas dari itu, ia meminta pada warganya untuk memantau perkembangan kasus COVID-19 Jawa Tengah di laman resmi yang dikelola Pemprov Jateng yakni corona.jatengprov.go.id.

"Sebenarnya lihat saja di corona.jatengprov.go.id karena sebenarnya itu angka yang kami perbandingkan. Ada angka yang dari pusat, ada angka yang dari kami, dan tinggal diperbandingkan saja. Nanti selisih-selisih itu bisa kita konfirmasi," demikian Ganjar Pranowo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya