Untung Segunung dari Ragam Produk Berbahan Kelapa di Flores Timur

Komoditas kelapa merupakan tanaman perkebunan yang cukup besar kontribusinya terhadap perekonomian masyarakat.

oleh Dionisius Wilibardus diperbarui 18 Apr 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2021, 14:00 WIB
Produk dan brand Donara berbagai jenis olahan buah kelapa dapat dibuat sabun cuci piring, sabun cuci, minyak goreng. (Liputan6.com/Dionisius Wilibardus)
Produk dan brand Donara berbagai jenis olahan buah kelapa dapat dibuat sabun cuci piring, sabun cuci, minyak goreng. (Liputan6.com/Dionisius Wilibardus)

Liputan6.com, Flores Timur - Kelapa merupakan tanaman komoditas yang masih diminati masyarakat. Komoditas kelapa merupakan tanaman perkebunan yang cukup besar kontribusinya terhadap perekonomian masyarakat.

Kelapa dikenal karena kegunaannya yang beragam, mulai dari makanan, minuman, obat, hingga kosmetik. Hampir semua bagiannya bisa dimanfaatkan, sehingga bisa dibilang kelapa adalah salah satu komoditi paling bernilai di mata masyarakat.

Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), tanaman komoditas kelapa masih banyak di jumpai di setiap wilayah, bahkan tanaman kelapa masih menjadi tanaman komoditas ungggulan masyarakat Flores.

Di Desa Duwanur, Kecamatan Adonara Barat, seorang pemuda Desa Wewit, Kecamatan Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur, NTT, mulai memproduksi bahan baku kelapa menjadi bahan jadi.

Memiliki produk dan brand Donara berbagai jenis olahan buah kelapa dapat dibuat sabun cuci piring, sabun cuci, minyak goreng dan minyak kelapa murni dimana semuanya berbahan baku kelapa.

“Saya mulai produksi awal tahun 2021 sementara mulai bentuk CV. Flobamora Coconut Indonesia akhir tahun lalu,” kata Rahman Tukan Hanafi, Warga Desa Wewit, Kecamatan Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur, NTT saat ditemui Liputan6.com di desanya, Sabtu (17/4/2021).

Rahman mengatakan, produk Donara dihasilkan oleh kelompok tani milenial Tho The Dore dibaca Tode Dore yang dalam bahasa Lamaholot artinya ikut saja.

Anggota kelompok yang bergerak dalam pemanfaatan kelapa tersebut terdiri dari anak muda berjumlah tujuh orang bergerak di agrobisnis sementara distribusi produknya melalui CV. Flobamora.

“Produk yang kita hasilkan sudah mendapat izin Industri Rumah Tangga dan sementara mengurus izin dari BPOM dan izin halal,” ujarnya.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Membuka Lapangan Pekerjaan

Prduk olahan sabun cair berbahan baku kelapa milik brand Donara. (Liputan6.com/Dionisius Wilibardus)
Prduk olahan sabun cair berbahan baku kelapa milik brand Donara. (Liputan6.com/Dionisius Wilibardus)

Rahman mengaku tergerak melihat persoalan di lapangan dimana kurangnya lapangan pekerjaan dan anak muda lebih memilih merantau ke laur daerah.

Padahal kata dia, bahan baku banyak sehingga ia membuat gebrakan agar bisa membuka lapangan pekerjaan.

Ia menginginkan agar Flores Timur (Flotim) tidak hanya bangga memiliki kelapa berkualitas tetapi harus memiliki produk berkualitas.

“Selama kita tidak berdikari maka selamanya kita akan menjadi penonton. Kami mulai dengan modal pribadi dan teman-teman dari Makassar yang melakukan investasi sementara dari pemerintah daerah belum ada," ujarnya.

Rahman menyebutkan, sudah ada pembicaraan dengan Bupati Flotim soal pemasaran tapi belum ada surat kerja samanya.

Dia menjelaskan, produk yang dihasilkan antara lain minyak goreng brand Donara, sabun cuci piring, kesabo clean, minyak kelapa murni atau VCO, sabun cuci pakaian dan kecap dari air kelapa yang nantinya akan dibuat.

Dia memaparkan,minyak goreng 500 ml dijual seharga Rp17.500 sementara 1 liter seharga Rp 35 ribu.Sabun cuci Kesabo clean 100 ml harganya 2 ribu,250 ml RP 4 ribu dan 450 ml seharga Rp 12 ribu.

Selain itu,sabun cuci piring 470 ml dijual Rp 9 ribu dan minyak kelapa murni (VCO) 100 ml dijual Rp 35 ribu, 250 ml seharga Rp 65 ribu, 500 ml dijual Rp 110 ribu dan 1 liter harganya Rp 165 ribu.

“Bahan bakunya kelapa dan mudah diperoleh namun kesulitannya kemasan dan tambahan bahan lainnya harus didatangkan dari Surabaya atau Jakarta,” terangnya.

Mantan direktur PT. Radio Suara Kesehatan Muna di Sulawesi Tenggara ini mengakui, penjualannya masih di Kabupaten Flores Timur dengan cara menitipkannya di kios-kios serta dikirim ke Makasar.

Rahman mengaku usahanya baru mulai berjalan namun terkena dampak Covid-19 dan bencana banjir bandang Adonara sehingga masih terseok-seok.

Dia mengharapkan agar anak-anak muda di Flotim setelah selesai kuliah tidak perlu merantau atau mengharapkan bekerja sebagai pegawai negeri karena banyak sumber daya alam yang bisa digali.

“Sumber daya alam kita masih melimpah sehingga bisa diolah untuk menghasilkan pendapatan. Menjadi wirausaha masih terbuka lebar karena sumber daya di wilayah kita melimpah,” ucapnya.

Abdulrahman Hamzah pejabat sementara Kepala Desa Duwanur,Kecamatan Adonara Barat mengaku bangga dengan semangat anak-anak muda yang menghasilkan produk berbahan dasar kelapa.

Abdulrahman mengaku selama ini kelapa dikirim ke luar daerah dan diproduksi menjadi aneka produk yang dikirim kembali ke Flores Timur untuk dipergunakan sehari-hari.

“Saya sangat bangga melihat anak-anak memanfaatkan kelapa dan diolah menjadi produk yang bernilai jual. Bahan baku kelapa di Adonara sangat melimpah sehingga bila diolah menjadi produk maka pendapatan yang diperoleh lebih besar,” dia mengungkapkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya