Hari Ultah Jokowi, Mahasiswa di NTB Turun ke Jalan

"Saat ini kami hadir memberikan kado terindah bagi bapak Presiden Jokowi. Kami minta presiden bertanggung jawab atas pelemahan KPK,"

oleh Hans Bahanan diperbarui 22 Jun 2021, 15:12 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2021, 01:30 WIB
Mahasiswa di NTB turun ke jalan di hari ulang tahun Presiden Jokowi. (Foto: Liputan6.com/Hans Bahanan)
Mahasiswa di NTB turun ke jalan di hari ulang tahun Presiden Jokowi. (Foto: Liputan6.com/Hans Bahanan)

Liputan6.com, Lombok - Senin, 21 Juni 20021, Presiden Joko Widodo berulang tahun. Para mahasiswa dari enam universitas memberikan kado ulang tahun untuk Jokowi dengan cara turun ke jalan.

Mereka aksi teatrikal terkait pelemahan terhadap 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Test Wawasan Kebangsaa(TWK) tepai pada hari ulang tahun Jokowi.

“Saat ini kami hadir memberikan kado terindah bagi bapak Presiden Jokowi. Kami minta presiden bertanggung jawab atas pelemahan KPK dan menuntut agar ketua KPK, Firli Bahuri, mundur dari jabatannya karena gagal menjaga marwah KPK,” ujar La Ode Agustamil, Ketua BEM, Universitas Teknologi Sumbawa.

La Ode mengatakan pelemahan KPK yang dilakukan oleh Firli tersebut dinilai sebagai bentuk kemunduran sekaligus akan berdampak negatif bagi proses pemberantasan korupsi khususnya di daerah.

 

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

MotoGP Mandalika

Di luar isu nasional yang kini memang sedang hangat. mahasiswa juga menyinggung agar pemerintah kabupaten Sumbawa lebih terbuka kepada pemerintah Provinsi NTB terkait Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang akan menggelar even internasional yaitu Moto GP pada Bulan Maret 2022 mendatang.

Menurutnya, hingga saat ini Sumbawa dinilai masih dipandang  sebelah mata oleh pemerintah baik pusat maupun provinsi terkait perhelatan Moto GP dan perhelatan lainnya yang akan digelar di Lombok. Hal itu lantaran tidak adanya akses komunikasi terkait apa saja yang bisa diperbuat oleh warga Sumbawa dalam mendukung MotoGP tersebut.

“KEK Mandalika dan Event MotoGP 2022 adalah milik NTB bukan milik pulau Lombok saja. Sumbawa merupakan bagian dari provinsi NTB, tetapi sampai sekarang tidak ada factor pendukung dari Sumbawa, semuanya di Lombok saja,” kata La Ode.

“Bayangkan, Hotel dan bangunan pendukung KEK Mandalika dan MotoGP ini hanya dibangun di Lombok saja, lantas kami bisa apa?. Kami Minta Pemkab Sumbawa segera komunikasikan dengan serius, agar warga Sumbawa bisa juga ikut serta menyukseskan MotoGP,” tutup La Ode.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya