Pengurus NU di Purbalingga Hilang Usai Pamit Temui Rekan Bisnis di Pemalang

engurus Majelis Wakil Cabang Nahdhatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Purbalingga itu pamit pergi ke Desa Siremeng, Kecamatan Pulosari, Pemalang untuk menarik dana investasi dari Mahani, rekan bisnisnya, Senin (14/6/2021) dua pekan lalu

oleh Rudal Afgani Dirgantara diperbarui 02 Jul 2021, 01:30 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2021, 01:30 WIB
Pengurus NU Kecamatan Purbalingga, Purbalingga, dilaporkan hilang usai berpamitan menarik dana investasi dari rekan bisnisnya di Pemalang. (Foto: Liputan6.com/Humas Polres Purbalingga)
Pengurus NU Kecamatan Purbalingga, Purbalingga, dilaporkan hilang usai berpamitan menarik dana investasi dari rekan bisnisnya di Pemalang. (Foto: Liputan6.com/Humas Polres Purbalingga)

Liputan6.com, Purbalingga - Dua pekan telah berlalu sejak Lasmono (42), warga Desa Toyareja, Kecamatan Purbalingga Kota berpamitan ke istrinya, Sri Rofiqoh. Hingga Kamis, 1 Juli 2021, ia masih berstatus hilang.

Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdhatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Purbalingga itu pamit pergi ke Desa Siremeng, Kecamatan Pulosari, Pemalang untuk menarik dana investasi dari Mahani, rekan bisnisnya, Senin (14/6/2021). Sejak hari itu, ia tak pernah pulang, dan hilang tak berkabar.

Lasmono menarik dana investasi itu karena bisnis yang dijalankan Mahani tak berkembang. Modal yang ditanam pun tak tumbuh sesuai harapan.

Tiga hari sebelum keberangkatan, Jumat (11/6/2021), Lasmono menerima telepon dari Mahani. Ia meminta Lasmono datang ke rumahnya untuk mengambil dana investasi tersebut. Lasmono pun datang pada hari Senin (14/6/2021).

“Suami saya pamit mau mengunjungi Mahani, rekan bisnisnya di Desa Siremeng, Kecamatan Pulosari, Pemalang,” kata Sri Rofiqoh, Kamis (1/7/2021).

Hingga Selasa pagi (15/6/2021), laki-laki yang berprofesi sebagai penyuluh di Kantor Kementerian Agama Purbalingga itu tak kunjung pulang. Saat dihubungi, telepon genggamnya juga tidak aktif.

Padahal, saat berpamitan Lasmono mengatakan akan segera pulang begitu urusan selesai. Jika tidak ada halangan, ia diperkirakan tiba di rumah pada Senin tengah malam.

Karena khawatir, Sri Rofiqoh berinisiatif menyusul ke rumah Mahani di Pemalang. Namun saat tiba di rumah, Mahani tidak ada di rumah. Di sini kejanggalan mulai muncul.

“Anaknya mengatakan Pak Mahani sudah beberapa hari pergi ke Cengkareng,” ujar Sri Rofiqoh.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Ada Dugaan Tindak Kejahatan

Saat ditelepon, Mahani mengaku sudah sekitar seminggu tidak berkomunikasi dengan Lasmono. Padahal Lasmono datang ke Pemalang karena ditelepon Mahani dan diminta bertemu di rumahnya.

Sri Rofiqoh semakin khawatir. Sepulang dari Pemalang, ia melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Purbalingga.

Polisi kemudian melacak jejak sinyal ponsel Lasmono. Dari hasil penelusuran sinyal ponsel Lasmono, Polisi mendeteksi lokasi terakhirnya berada di Desa Clekathakan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.

Hampir tiga minggu berselang, keberadaan guru ngaji dan sepeda motornya belum juga diketahui. Sementara nomor telepon Mahani sudah tidak bisa dihubungi lagi.

Kasus hilangnya Lasmono menarik perhatian Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Perisai Kebenaran Purbalingga. Pada Kamis sore (1/7/2021), Direktur LBH Perisai, Sugeng dan rekan-rekannya mengunjungi Sri Rofiqoh.

“Kami tidak menampik kemungkinan terburuk. Kami berasumsi ada tindak kejahatan yang menimpa Pak Lasmono,” ujarnya.

Pada hari itu juga, Sugeng mengajak Sri kembali melapor ke Satreskrim Polres Purbalingga. Ia berharap dengan kembali melapor, Polres Purbalingga akan segera bertindak.

“Pak Lasmono harus segera ditemukan, apapun kondisinya,” kata Sugeng.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya