Waspada Keterisian Isolasi Covid-19 RS di Riau Naik, Jangan Sampai PPKM Darurat

Lonjakan Covid-19 di Riau memang tidak terjadi lagi dalam beberapa hari terakhir namun Pemerintah Provinsi Riau menghimbau masyarakat tetap waspada karena kenaikan bisa terjadi kapan saja

oleh M Syukur diperbarui 03 Jul 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2021, 17:00 WIB
Juru bicara Satgas Covid-19 di Riau, dr Indra Yovi.
Juru bicara Satgas Covid-19 di Riau, dr Indra Yovi. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Lonjakan Covid-19 di Riau memang tidak terjadi lagi dalam beberapa hari terakhir. Namun Pemerintah Provinsi Riau menhimbau agar masyarakat tetap waspada karena kenaikan bisa terjadi kapan saja jika mengabaikan protokol kesehatan.

Juru bicara Satgas Covid-19 di Riau, dr Indra Yovi menyatakan, angka konfirmasi harian warga terinfeksi virus corona relatif stabil tapi bukan berarti menurun. Pasalnya selama sepekan belakangan rata-rata kasus harian berada di antara 250 hingga 400.

"Itu bukan kondisi yang melegakan melihat kondisi dalam tiga hari terakhir," kata Yovi di Pekanbaru.

Yovi menjelaskan, kedatangan pasien terinfeksi virus corona di rumah sakit perlahan naik, khususnya yang rawat inap. Kondisi ini berbeda dengan pekan lalu karena berada di bawah 50 persen keterisian.

"Minggu lalu memang agak lega melihat kondisi di rumah sakit, sekarang mulai naik lagi," jelas Yovi.

Kenaikan perlahan pasien di rumah sakit harus diwaspadai. Biasanya ini bersifat fluktuatif karena bisa naik dengan cepat dan bisa turun.

"Jangan sampai keterisian nantinya sampai di atas 60 persen," kata Yovi.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Jangan Terbuai Pujian

Yovi mengakui penanganan Covid-19 di Riau memang dapat pujian dari Presiden Joko Widodo. Hal itu disampaikan Presiden saat peringatan Hari Bhayangkara kepada Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi.

"Kita paham bahwa Presiden menyatakan relatif bagus, tapi bukan berarti terkendali penuh," ucap Yovi.

Artinya, sambung Yovi, jangan sampai pujian presiden membuat seluruh lapisan masyarakat berlega hati karena merasa berhasil menekan Covid-19.

Yovi menyebut pujian itu sebagai dorongan agar masyarakat dan pemerintah memperkuat penerapan protokol kesehatan. Selanjutnya menambah kapasitas testing dan tracing terhadap warga terindikasi mengidap virus corona.

"Jangan sampai lengah sehingga nantinya Riau kayak Pulau Jawa dan Bali, jangan sampai diberlakukan PPKM darurat karena bakal banyak implikasinya," tegas Yovi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya