Kepala Laboratorium Unand Dr Andani: Sumbar Butuh Cek Sampel Corona Varian Delta

Virus corona varian delta diduga sudah masuk ke Sumbar.

oleh Novia Harlina diperbarui 10 Jul 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2021, 19:00 WIB
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Liputan6.com, Padang - Virus corona varian delta diduga sudah masuk ke Sumatera Barat, mengingat masifnya peningkatan kasus positif Covid-19 beberapa waktu belakangan.

"Iya kemugkinan itu tentu ada, kami juga menduga varian baru virus corona juga sudah masuk ke Sumbar," kata Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Dr dr Andani Eka Putra, Jumat (9/7/2021).

Namun, kata Andani harus ada pemeriksaan laboratorium untuk memastikan hal tersebut, dan juga membutuhkan dana karena harus menggunakan bahan khusus.

Ia menyebut, virus corona varian delta ini tingat infeksiusnya lebih tinggi dengan masa inkubasi tiga sampai empat hari. Sedangkan, kondisi saat ini, positivity rate terus naik bahkan mencapai 29 persen per hari.

"Masalah ini sangat serius, rumah sakit juga mulai penuh," jelasnya.

Jika Pemerintah Provinsi meminta untuk melakukan pengecekan laboratorium untuk varian delta ini, pihaknya siap untuk melakukannya.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:


Perkembangan Corona Sumbar

Sejak merebaknya kasus corona di Sumbar pada akhir Maret 2020, puluhan ribu kasus positif sudah tercatat hingga saat ini.

Hingga Kamis, 8 Juli 2021 jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 54.977 kasus, dengan kasus aktif 5.111 atau 9.30 persen.

Juru bicara Satgas Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal mengatakan dari total kasus positif itu, sebanyak 88,43 persen atau 48.616 orang sudah dinyatakan sembuh.

"Total positivity rate mencapai 10,51 persen," sebutnya.

Sedangkan, jumlah pasien meninggal kini sebanyak 1.250 orang. Ia mengimbau masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya