Pengusaha Asal Palembang Tawarkan Bantuan Vaksin ke Gubernur Sumsel

Gubernur Sumsel Herman Deru mendapatkan tawaran dari pengusaha asal Palembang di Jakarta, untuk membantu pasokan vaksin Covid-19.

oleh Nefri Inge diperbarui 11 Jul 2021, 13:30 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2021, 13:30 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno Jalani Vaksinasi Covid-19 Pertama Setelah 6 Bulan Jadi Penyintas
Vaksin AstraZeneca. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Liputan6.com, Palembang - Kebutuhan vaksin bagi warga Sumatera Selatan (Sumsel), terus diupayakan dipenuhi oleh Gubernur Sumsel Herman Deru.

Salah satunya dengan mengajukan sekitar 150.000 vial vaksin per bulan selama 7 bulan, ke pemerintah pusat.

Di tengah pasokan vaksin yang terus menipis, Gubernur Sumsel ternyata mendapatkan tawaran dari salah seorang pengusaha asal Kota Palembang, yang tinggal di Jakarta. Tawaran tesebut berupa akan membantu pasokan vaksin ke Sumsel.

“Saya dihubungi sama pengusaha besar asal Palembang, dia mau bantu vaksin,” ucapnya, Sabtu (10/7/2021).

Namun tawaran tersebut belum disetujui secara langsung oleh Gubernur Sumsel. Dia akan merapatkan terlebih dahulu bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel.

Terutama terkait bagaimana mekamismenya, jika ada sumbangan dari pihak swasta, untuk memasok vaksin Covid-19 tersebut.

“Tapi dari pemerintah (pusat), terus kita gaspol. Kita ingin masyarakat Sumsel punya imun yang baik. Karena volumenya kurang banyak, harus diperbanyak lagi,” katanya.

Selain memikirkan bagaimana pasokan vaksin untuk ke depannya, Gubernur Sumsel juga membahas tentang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang terpaksa ditunda. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


PTM Ditunda

Sanksi Denda Bagi Pelanggar Protokol Kesehatan di Sumsel, Berapa Biayanya?
Gubernur Sumsel Herman Deru akan menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan di Sumsel (Dok. Humas Pemprov Sumsel / Nefri Inge)

Menurutnya, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro, memang harus dilakukan. Sehingga PTM terpaksa ditunda, untuk menghindari penularan Covid-19.

“Di situasi ini, ditunda dulu PTM. Pesan saya, jangan berkurang kualitas pendidikan yang dienyam oleh anak-anak,” ujarnya.

Mantan Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur ini juga membenarkan, PPKM akan berdampak besar ke sektor perekonomian.

“ PPKM tepat tidak tepat, pasti berdampak pada ekonomi, tapi jangan sampai anjlok. Maka dari itu, kita harus berpikir cerdas semaksimal mungkin. Seperti bagaimana menjual (produk usaha) secara online,” ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya