Capaian Vaksinasi Disabilitas Jabar Diapresiasi Stafsus Presiden

Angkie mengatakan, jumlah vaksinasi untuk disabilitas di Pemprov Jabar sudah mencapai 101,01 persen.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 26 Sep 2021, 23:00 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2021, 23:00 WIB
Angkie Yudistia
Sebagai Staf Khusus Presiden dan Juru Bicara bidang Sosial, Angkie Yudistia bertekad untuk mewujudkan kesetaraan bagi teman-teman disabilitas di Indonesia. (Foto oleh Daniel Kampua; Desain Grafis Nurman Abdul Hakim)

Liputan6.com, Bandung - Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas capaian tertinggi kedua setelah Provinsi Jawa Timur dalam pemberian vaksinasi dosis pertama khusus penyandang disabilitas. Angkie mengatakan, jumlah vaksinasi untuk disabilitas di Pemprov Jabar sudah mencapai 101,01 persen.

Hal ini, lanjut Angkie, merupakan hasil kolaborasi lintas sektoral yang dibangun sejak awal program vaksinasi khusus disabilitas ini berjalan. Menurutnya, tanpa kolaborasi lintas sektoral yang baik angka seratus persen itu sulit diraih.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ridwan Kamil selaku Gubernur Jabar beserta jajarannya yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran untuk teman-teman penyandang disabilitas mendapatkan vaksinasi jenis Sinopharm yang merupakan vaksin hibah dari Raja Uni Emirat Arab untuk Presiden Joko Widodo. Ini merupakan capaian luar biasa, saya rasa rasa tanpa kolaborasi lintas sektoral yang baik, capaian seratus persen ini sulit diraih," kata Angkie dalam acara Gebyar Vaksinasi Jawa Barat, di Sekolah Luar Biasa Negeri Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/9/2021).

Angkie berharap, dengan semakin banyaknya teman-teman disabilitas yang sudah divaksin, kekebalan komunal di kalangan disabilitas dapat terbentuk dan mereka bisa produktif lagi dan roda ekonomi kembali normal.

Angkie menambahkan, dalam program vaksinasi khusus penyandang disabilitas di Jawa Barat ini ditargetkan 60.824 penyandang disabilitas bisa mendapatkan vaksinasi. Namun lantaran antusias penyandang disabilitas di Jabar sangat tinggi capaiannya pun melebihi dari target.

“Sebenarnya pemerintah menargetkan untuk disabilitas bisa divaksin di Jawa Barat sebanyak 60.824, tapi karena tingginya antusias teman-teman disabilitas untuk divaksin bisa melebihi target sampai 61.438. Dengan tingginya angka pemberian vaksinasi, diharapkan dapat terbentuk herd immunity di kalangan penyandang disabilitas dan keluarganya,” ujarnya.  

Dengan capaian itu, kata Angkie, tugas berikutnya ialah mengawal pemberian dosis kedua yang sudah dimulai sejak 10 September lalu agar jumlah disabilitas yang divaksin di dosis kedua sama seperti dosis pertama.

“Tugas kita sekarang adalah mengawal supaya dosis kedua nanti jumlah disabilitas yang divaksin sama seperti dosis pertama,” cetusnya. 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

120 Ribu Dosis untuk Penyandang Difabel

Angkie berharap pelaksanaan gebyar vaksinasi yang diadakan serentak di 20 kabupaten/kota di Provinsi Jabar yang merupakan hasil Kerjasama pemprov, pemkot/pemkab, Ikatan Keluarga Alumni Universitas Padjadjaran bersama Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) ini dapat menjangkau seluruh penyandang disabilitas yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19.

"Saya juga menyambut baik dengan diadakannya gebyar vaksinasi di Jawa Barat. Semoga teman-teman penyandang disabilitas yang belum mendapat vaksinasi bisa segera divaksin dengan mendatangi sentra-sentra vaksinasi yang ada," tuturnya.

Sementara, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, sebanyak 120 ribu dosis untuk dosis pertama yang dikhususkan penyandang disabilitas telah tersalurkan. Hal itu berkat kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

"Kami laporkan kepada Mba Angkie, Pemprov Jabar mendapatkan 120 ribuan dosis vaksin untuk dosis pertama, dan itu sudah tersalurkan dan kini kita sedang menjalankan pemberian vaksinasi untuk dosis kedua. Izin kami juga melaporkan untuk subsidi silang dosis, jadi yang kurang vaksin di daerah lain kita ambil vaksin yang masih tersedia di daerah lainnya, yang terpenting semua bisa mendapatkan vaksinasi," kata Emil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya