Warga Jawa Barat, Jangan Terlena Sudah Bebas Zona Oranye

Meski bebas zona oranye dan merah, disiplin protokol kesehatan (prokes) 5M harus ditingkatkan karena pandemi belum usai.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 25 Sep 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2021, 19:00 WIB
Vaksinasi COVID-19 untuk Para Guru
Petugas medis menyuntikan vaksin COVID-19 ke Seorang guru di Puskesmas Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (9/4/2021). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menargetkan sebanyak 5,5 juta guru dan tenaga pendidik mengikuti vaksinasi COVID-19 sampai akhir Juni 2021. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bandung - Berdasarkan data Bersatu Lawan Covid-19 periode 13-19 September 2021, seluruh daerah di Jawa Barat kini berada di zona kuning atau kategori risiko rendah dengan skor 2,73. Meski bebas zona oranye dan merah, disiplin protokol kesehatan (prokes) 5M harus ditingkatkan karena pandemi belum usai.

Periode sebelumnya atau 6-12 September 2021, dari 27 kab/kota tercatat masih masuk zona oranye atau risiko sedang yakni Kabupaten Cirebon. Namun, kini statusnya mengalami perbaikan.

"Kita sudah zona kuning semua, tingkat kepatuhan naik di 91 persen, jaga jarak naik di 89 persen," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat jumpa pers virtual, Jumat (24/9/2021).

Kemudian, data per 23 September 2021, tingkat kepatuhan warga Jabar dalam memakai masker mencapai 91,09 persen dan jaga jarak 89,54 persen. Sementara Data Bersatu Lawan Covid (BLC) periode 23 September 2021, angka kasus aktif di Jabar hanya 3.843 atau turun 143 kasus dari hari sebelumnya. Di satu sisi, angka kesembuhan meningkat 373 menjadi 683.088 orang. 

"Kasus aktif tinggal 3.800-an sehingga mudah-mudahan seiring waktu, dukungan beberapa minggu ke depan kita bisa mengurangi drastis lagi kasus aktif yang ada di Jawa Barat," ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil. 

Dari jumlah tersebut, ada tiga daerah yang memiliki angka kasus aktif paling tinggi yakni Kota Cimahi 2,96 persen, Kabupaten Ciamis 1,62 persen, dan Kabupaten Bandung 1,16 persen.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

BOR Rumah Sakit Turun

Simulasi penanganan pasien terduga virus Corona
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menggelar simulasi penanganan pasien terduga infeksi virus Corona atau Covid-19. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Emil menambahkan, tingkat keterisian kamar tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) untuk Covid-19 di rumah sakit rujukan kembali menurun. Dari puncaknya yang menjadi 91 persen kini menjadi 6,28 persen saja per 23 September 2021.

Emil juga mengatakan capaian vaksinasi di Jabar terus meningkat dari hari ke hari. Per 24 September 2021, ada 21.658.726 dosis vaksin yang sudah disuntikkan ke masyarakat yang jadi sasaran. 

Kecepatan rata-rata harian vaksinasi Jabar juga kini menjadi yang tertinggi di Indonesia, di angka 311.011 dosis per hari. Daerah lain seperti Jawa Tengah 250.487 dosis per hari, Jawa Timur 219.043 dosis, DKI Jakarta 62.031 dosis, Banten 77.129 dosis, dan Sumatera Utara 70.649 dosis per hari.

Meskipun masih di atas daerah lain, namun kecepatan suntikan vaksin per harinya harus ditingkatkan. Karena kecepatan vaksin ideal agar target vaksinasi bisa selesai di Desember 2021 adalah 547.268 dosis per hari.

"Sudah 21,6 juta dosis kita suntikkan kemungkinan tertinggi di Indonesia sudah 311.000 dosis per hari. Itu sudah sangat tertinggi. Mudah-mudahan menjadi target di Jawa Barat yang penduduknya paling banyak," ujar Emil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya