Liputan6.com, Bengkulu - Maraknya informasi yang beredar di media sosial saat ini membuat kondisi kejiwaan masyarakat terpengaruh. Apalagi informasi yang masuk ke layanan media sosail lebih bayak mengandung unsur penghasutan, perpecahan hingga provokasi.
Terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah, dibutuhkan pembuktian. Salah satunya melalui kebiasaan cek fakta oleh masyarakat.
Kondisi ini membuat 47 orang mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Dehasen Bengkulu angkatan 2020 terpanggil untuk melakukan pendekatan dan edukasi kepada masyarakat rentan khususnya warga Kampung Nelayan Kelurahan Sumur Meleleh Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu.
Advertisement
Bekerja sama dengan Liputan6.com sebagai salah satu media yang terus mengembangkan kampanye #Cekfakta para mahasiswa ini menyebar ke 7 RT di kelurahan tersebut guna memberikan pemahaman tentang perlunya mencari kebenaran dalam setiap informasi yang diterima atau cek fakta.
Koordinator aksi mahasiswa Yola Hayatul Aisyah mengatakan, masyarakat kita sangat mudah percaya dan terprovokasi oleh informasi yang kadang sangat menyesatkan dan harus diuji kebenarannya. Layanan Cek Fakta Liputan6.com sangat membantu bagi masyarakat yang ragu akan kebenaran informasi merupakan alternatif untuk meredam berkembangnya informasi menyesatkan atau biasa disebut hoaks.
"Edukasi yang kami tekankan kepada warga, sebaiknya saring dulu sebelum menyebarkan informasi," ungkap Yola di Bengkulu Sabtu 25 September 2021.
Baca Juga
Para mahasiswa bergerak dari titik kumpul di pinggir pantai Jalan Pariwisata Kota Bengkulu didampingi para dosen Fakultas Ilmu-ilmu Sosial Unived dan mendapat dari perangkat kelurahan Sumur Meleleh bersama para ketua RT.
Selama lebih dari 3 jam,mereka menyambangi warga dari rumah ke rumah dan berdiskusi memberikan masukan serta menyebarkan pamflet kampaye cek fakta Liputan6.com. Banyak pengalaman lucu dan unik ditemui, mulai dari ditolak warga karena dikiran sales penjualan sepeda motor, hingga warga yang merasa takut karena dikira para mahasiswa akan melakukan aksi demo.
"Secara garis besar, masyarakat membuka diri dan berkomunikasi aktif untuk kampanye cek fakta ini," lanjut Yola.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Aplikasi Tri Dharma Perguruan Tinggi
Aksi para mahasiswa untuk membentuk opini publik dan melakukan propaganda di Perkampungan Nelayan Kota Bengkulu didukung penuh civitas akademi Universitas Dehasen
Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Vethy Oktaviani mengatakan, pendampingan yang dilakukan para pengajar atau dosen ke lapangan merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diamanatkan undang-undang. Yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
"Ini bentuk pengabdian kami kepada masyarakat," ungkap Vethy.
Kebetulan dalam kurikulum pendidikan di Prodi Ilmu Komunikasi Unived memang ada mata kuliah Opini Publik dan Propaganda. Turunnya mahasiswa ke masyarakat sudah dibekali berbagai pengetahuan yang mereka terima di bangku kuliah. Teori dan hasil diskusi tersebut memang harus diaplikasikan dengan cara terjun langsung ke masyarakat.
"Alhamdulilah kami diterima dan berkomunikasi secara efektif," lanjut Vethy.
Kepala Kelurahan Sumur Meleleh, Hermanto mengaku propaganda yang dilakukan para mahasiswa itu sangat mengena dan tepat sasaran. Sebab arus informasi yang sangat deras melalui beragam saluran informasi sangat sulit dibentung. Harus ada pihak yang memberi edukasi kepada masyarakat supaya tidak kebablasan menyebar info yang harus diuji kebenarannya.
"Terima Kasih dan cek fakta ini yang memang dibutuhkan warga," kata Hermanto.
Â
Advertisement