Potret Kesuksesan BRI Liga 1 2021 di Tengah Pandemi dalam Bingkai Pewarta Perempuan

Perhelatan Liga 1 2021/2022 yang diselenggarakan di wilayah Jateng-DIY telah sukses digelar. Ada yang menarik dari pergelaran Liga 1 tersebut, dalam setiap pertandingan tak sedikit pewarta perempuan yang ikut terlibat.

oleh Dewi Divianta diperbarui 12 Nov 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2021, 15:00 WIB
Intip Aksi Pewarta Perempuan di Liga 1 2021/2022
Intip Aksi Pewarta Perempuan di Liga 1 2021/2022 (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Solo - Perhelatan kompetisi Liga 1 2021/2022 series 2 telah sukses digelar tanpa ada kendala apa pun, bahkan tak ada klaster baru dari kegiatan sepak bola yang jadi hiburan masyarakat tersebut. Suksesnya kompetisi tersebut tentunya tak terlepas dari kontribusi banyak pihak tak terkecuali awak media.

Menariknya, awak media atau peliput di lingkungan yang mayoritas dihuni laki-laki ini terlihat potret-potret keterlibatan pewarta perempuan. 

Keterlibatan para pewarta perempuan itu tampak pada saat pertandingan liga berjalan, mengarahkan kamera dalam posisi standby untuk mendapatkan momen-momen terbaik di setiap pertandingan. Tangan-tangan mungil itu tampak bersemangat membopong kamera dengan lensa yang cukup besar dan pasti berat untuk kekuatan rata-rata seorang perempuan.

Salah satunya adalah Suci Rahayu, pewarta perempuan yang selalu terlihat dalam setiap pertandingan Liga 1 2021/2022 dan Liga 2. Berperawakan mungil dan manis, perempuan ini sangat dikenal di lingkungan sepak bola Tanah Air. 

Suci bercerita tentang kepuasaannya terlibat dalam setiap peliputan olahraga khususnya sepak bola Liga 1 dan 2 Indonesia. Meski, harus berinteraksi sebagian besar dengan laki-laki, ia mengaku malah tertantang untuk mendapatkan pengalaman di lingkup itu. 

Simak video pilihan berikut ini:

Jadi Pengalaman Berharga

Intip Aksi Pewarta Perempuan di Liga 1 2021/2022
Intip Aksi Pewarta Perempuan di Liga 1 2021/2022 (Dewi Divianta/liputan6.com)

"Pengalaman di sini (lingkungan sepak bola) banyak sekali. Karena dari awal aku sudah punya prinsip kerja di dunia laki-laki tidak harus menjadikan aku laki-laki. Tetap harus ada sisi feminin tapi tidak manja, jadi tetap sama sejajar dengan laki-laki saat kita sedang bekerja" katanya kepada Liputan6.com di Solo, Kamis (11/11/2021).

Tak hanya itu, Suci mengaku salah satu pengalaman yang ia tak pernah lupa, ketika ia harus memotret pertandingan dan berakhir ricuh. Ia harus berjibaku menyelamatkan peralatan kerjanya dan tetap harus bisa mendapatkan momentum kerusuhan, sekaligus tetap menjaga diri agar tidak menjadi korban keributan.

"Saat rusuh sebisa mungkin cari posisi aman dan tidak merepotkan teman sesama pewarta foto dan bisa tetap bekerja meski dalam situasi terjepit. Jangan mentang-mentang cewek terus manja dan selalu minta bantuan teman laki-laki karena khawatir, takut dan lain-lain. Jadi intinya kalo aku bisa menempatkan posisi dan kemampuan kita di manapun tempatnya," ucapnya.

Menurutnya pengalaman lainnya adalah kesempatan yang tidak dimiliki oleh semua orang, menjadi juru potret setiap kompetisi Liga 1 dan 2 digulirkan. Meski begitu, dirinya mengaku beberapa kali sering menggunakan sifat kewanitaannya jika mengalami suatu kejadian. "Pengalaman lainnya kalau cewek selalu pakai perasaan ya dalam hal apa saja," ujarnya sembari tertawa. 

Apresiasi Keterlibatan Pewarta Perempuan

Humas PT LIB, Hanif Marjuki (baju merah)
Humas PT LIB, Hanif Marjuki (baju merah) (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Selama kompetisi liga 1 2021/2022 series 2 yang digelar di wilayah Jawa Tengan dan DIY, ia agak sedikit memproteksi dirinya, lantaran adanya pandemi Covid-19. Dirinya tak pernah bosan selalu rutin mengecek keadaan tubuh dengan tes PCR dan rapid test antigen demi untuk memutus penyebaran mata rantai Covid-19.

"Selain menjadi kondisi tubuh dengan menjaga pola makan, istirahat dan selalu patuh aturan yang ditetapkan oleh penyelenggara kompetisi jika semua pewarta harus menjalani tes PCR dan rapid test antigen," ujar wanita dengan paras manis itu.

Di sisi lain, Humas PT Liga Indonesia Baru (LIB), Hanif Marjuki menjelaskan media adalah partner penyelenggara kompetisi Liga 1 dan 2 menjadi bagian suksesnya perhelatan kompetisi sepak bola itu. 

"Media sebagai partner penyelenggaraan kompetisi. Dari media juga, publik memahami dan mengikuti dinamika yang terjadi sekarang ini, khususnya di masa pandemi Covid-19. Baik yang meliput langsung atau yang di luar stadion," ujar dia. 

Terkait kehadiran pewarta wanita yang turut menjadi bagian peliputan kompetisi, dirinya mengaku senang dengan adanya pewarta perempuan dalam kompetisi Liga 1 dan 2. Menurutnya, dengan memberikan akses peliputan kepada pewarta perempuan merupakan bagian emansipasi wanita.

"Tidak ada perbedaan antara rekan media cewek atau cowok. Kami tidak melihat fakta tersebut (pewarta wanita) untuk mendapatkan perhatian khusus. Semua fungsi dan perannya sama. Teman media cewek dan cowok tetap penyambung informasi ke publik, terlepas sepak bola dihuni oleh sebagaian besar cowok. Saya malah senang dengan kehadiran mereka dan semangat mereka juga luar biasa loh, tidak kalah dengan dengan teman media yang cowok," kata dia.

Penerapan Prokes Ketat Selama Kompetisi

Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, dalam sesi konfrensi pers di kantornya pada Kamis (17/6/2021) untuk membahas perkembangan terbaru LIga 1 2021. (Bola.com/Ario Yosia)
Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, dalam sesi konfrensi pers di kantornya pada Kamis (17/6/2021) untuk membahas perkembangan terbaru LIga 1 2021. (Bola.com/Ario Yosia)

Sementara itu, suksesnya gelaran Liga 1 2021/2022 Series 2 tersebut membuat pihak penyelenggara gerak cepat menentukan lokasi series 3 yang akan tetap menggunakan stadion-stadion di wilayah Jawa Tengah dan DIY kembali.

Stadion tersebut meliputi, Stadion Maguwoharjo Sleman, Stadion Sultan Agung, Bantul, Stadion Manahan, Solo dan Stadion Moch Soebroto, Magelang. Untuk kelanjutan kompetisi Liga 1 2021/2022 series 3 akan digelar pada 18 November 2021 di Jateng dan DIY.

Direktur PT LIB, Sudjarno mengatakan penentuan tiap seri menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi dan mempertimbangkan beragam aspek.

"Mempertimbangkan perkembangan PPKM daerah setempat, tentu kami juga harus koordinasi dengan pemerintah. Selama kompetisi berjalan kami sudah melakukan 14.098 kali pemeriksaan tes antigen, melakukan pemeriksaan tes PCR 6.697 kali dan jumlah itu terhitung sampai Hari Jumat 5 Nopemper 2021 kemarin. Nanti datanya menyusul yang terbaru," dia menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya