Ada Potensi Tsunami 8 Meter, Wali Kota Cilegon Imbau Warga Jauhi Pantai

Wali Kota Cilegon Helldy Agustian memerintahkan jajarannya memberikan imbauan ke masyarakat untuk menjauhi pantai saat Natal dan Tahun Baru.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 02 Des 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 02 Des 2021, 18:00 WIB
Banner Infografis Waspada Siklus 100 Tahunan Tsunami di Pesisir Selatan Jawa. (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis Waspada Siklus 100 Tahunan Tsunami di Pesisir Selatan Jawa. (Liputan6.com/Trieyasni)

Liputan6.com, Cilegon - Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian mengeluarkan dua surat berisi imbauan ke masyarakat dan para pelaku industri, usai Kepala BMKG, Dwi Korita menyatakan ada potensi tsunami 8 meter saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Salah satu isi suratnya, melarang masyarakat mendekati pantai saat Natal dan Tahun Baru.

Surat bernomor 6 tahun 2021, berupa instruksi yang diberikan Wali Kota Cilegon ke jajarannya mengenai kesiapsiagaan potensi bencana tsunami pada libur Natal dan Tahun Baru 2022.

Dalam instruksinya, Helldy meminta jajarannya mempersiapkan langkah-langkah antisipasi bencana tsunami, memerintahkan BPBD untuk berkoordinasi dalam penguatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana khsusunya tsunami, kemudian memerintahkan camat dan lurah agar mengimbau masyarakat menjauhi pantai saat Natal dan Tahun Baru.

"Mengimbau masyarakat untuk menjauhi laut. Safety di semua industri tolong diperhatikan kembali, BPBD nanti akan kroscek langsung. Surat instruksi kepada seluruh aparatur mulai dari kelurahan sampai ke seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah)," kata Helldy, Kamis (2/12/2021).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dunia Industri Harus Siap Hadapi Bencana

Kemudian surat kedua bernomor 360/2044/BPBD, yang memuat tiga poin. Antara lain pertama, melakukan penguatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di lingkungan perusahaan terhadap potensi bahaya tsunami, serta mengaktifkan SOP tanggap darurat saat diperlukan. Kedua, mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk antisipasi potensi bencana tsunami, termasuk keamanan perusahaan dan keselamatan karyawan, serta masyarakat sekitar. Ketiga, melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam mempersiapkan langkah-langkah sebagaimana di maksud pada angka dua.

"Ada dua surat, pertama surat ke perangkat pemerintah di Pemkot Cilegon dan ke dunia industri," ujarnya.

Helldy berencana mengumpulkan para pelaku industri untuk melihat kesiapsiagaan mereka menghadapi potensi bencana tsunami. Dia meminta masyarakat tidak panik, namun tetap waspada dengan imbauan dan kajian yang dilakukan oleh BMKG tersebut.

"Saya juga sudah minta BPBD melakukan kroscek ke tempat evakuasi. Industri yang dekat-dekat dengan laut di antisipasi, antisipasi harus kita siapkan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya