Gempa M 7,4 Guncang Maluku, Sejarah Catat 3 Kali Tsunami Pernah Terjadi di Dekat Pusat Lindu

Sejarah mencatat tsunami pernah terjadi di dekat pusat gempa Maluku M 7,4 tadi malam, yaitu pada 1673, 1710, dan 1763.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 30 Des 2021, 09:57 WIB
Diterbitkan 30 Des 2021, 07:34 WIB
Ilustrasi Gempa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi Gempa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa dengan Magnitudo 7,4 mengguncang Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku pada Kamis dini hari, (30/12/2021), pukul 01.25 WIB. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya menyebut lokasi gempa berada di 7,76 Lintang Selatan-127,66 Bujur Timur dengan kedalaman 210 kilometer.

Pusat gempa dilaporkan berada di laut 45 kilometer Barat Daya Maluku Barat Daya.

"Tidak berpotensi tsunami," tulis BMKG.

Getaran gempa dirasakan sampai Tiakur dalam skala V-VI Modified Mercalli Intensity (MMI), Tepa dalam skala IV-V MMI, Saumlaki dalam skala IV MMI.

Kemudian Tual dalam skala III MMI, Raja Ampat dalam skala II MMI, Kota Sorong dalam skala II MMI, Darwin Australia dalam skala III-IV MMI, Waingapu dalam skala III-IV MMI, Rote dalam skala III MMI, dan Sabu dalam skala II MMI.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sumber Gempa Laut Banda Masih Aktif

Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono kepada Liputan6.com, Kamis (30/12/2021) mengatakan, gempa yang terjadi tadi malam merupakan jenis gempa menengah (intermediate depth earthquake), akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng tektonik yang tersubduksi, sehingga gempa ini kita sebut sebagai 'intraplate earthquake'.

"Hasil monitoring muka laut segera setelah gempa menggunakan peralatan Tide Gauge yang dikelola oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) tidak menunjukkan adanya kenaikan muka air laut di sekitar pusat gempa yang berarti tidak terjadi tsunami," katanya.

Daryono juga mengatakan, gempa tidak berpotensi tsunami karena hiposenternya yang relatif dalam, yaitu berada di kedalaman menengah (183 km) sehingga deformasi batuan yang terjadi tidak sampai menganggu kolom air laut.

Meski begitu, gempa dalam lempeng (intraplate earthquake) ini memiliki karakteristik memancarkan guncangan (ground motion) yang lebih kuat, sehingga wajar jika gempa ini dirasakan hingga jauh seperti di Kota Sorong di Papua Barat. Hingga pukul 5.00 WIB pagi ini hasil monitoring BMKG menunjukkan, telah terjadi gempa susulan sebanyak 11 kali. Magnitudo gempa susulan terbesar mencapai 5,3 dan magnitudo gempa susulan terkecil 3,9.

"Lokasi sumber gempa ini secara seismisitas memang berada di kawasan tektonik kompleks dan seismik aktif yang merupakan zona transisi kerak benua Eurasia-kerak benua Australia. Sejarah mencatat tsunami pernah terjadi dekat pusat gempa ini yaitu pada tahun 1673, 1710, dan 1763," katanya.

Masyarakat mesti waspada, pasalnya gempa Magnitudo 7,3 ini merupakan bukti bahwa sumber gempa di kedalaman menengah di Laut Banda masih sangat aktif dan dapat memicu terjadinya gempa kuat.

 


Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum Terjadi Gempa:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa:

- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya