15 Nakes Terpapar Covid, RSUD Berau Pastikan Pelayanan Normal

Sebanyak 15 tenaga kesehatan di RSUD Kabupaten Berau terpapar Covid-19.

oleh M Syaifuddin Zuhrie diperbarui 19 Feb 2022, 05:30 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2022, 05:30 WIB
Ilustrasi virus corona, COVID-19, Long COVID
Ilustrasi virus corona, COVID-19, Long COVID. (Photo by kjpargeter on Freepik)

Liputan6.com, Berau - Sebanyak 15 orang tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD dr Abdul Rivai terpapar Covid-19. Dikonfirmasi wartawan, Humas RSUD dr  Erva Angriana. Dikatakannya, meskipun belasan nakes di rumah sakit terpapar, pelayanan tetap berlangsung normal.

“Benar. Alhamdulillah sampai saat ini semua masih berjalan normal, dan pelayanan kepada masyarakat tetap optimal,” jelasnya, Jumat (18/02/2022).

Erva menjelaskan, setelah ada petugasnya yang reaktif, pihaknya melakukan rotasi petugas untuk menutup kekurangan di ruangan, yang tenaga kesehatannya terkonfirmasi. Nakes yang reaktif langsung melakukan isolasi mandiri.

Pihak RSUD juga dijelaskan, langsung melakukan antisipasi dengan melakukan tes PCR kepada nakes yang bertugas.

“Kalau negatif mereka langsung bekerja. Sementara, belasan nakes positif, ada yang bergejala ada yang tidak,” tuturnya.

Sumber penularan, sebutnya, masih belum diketahui. Karena masih dilakukan tracing oleh pihak surveilans. Menurut Erva, dari belasan klaster nakes RSUD itu, tidak termasuk pasien yang dirawat di rumah sakit.

Simak juga video pilihan berikut

Buka Fasilitas Isolasi

Ilustrasi penanganan rumah sakit terhadap pasien COVID-19
SPECIAL CONTENT: Ilustrasi penanganan rumah sakit terhadap pasien COVID-19 (Ilustrasi: Abdillah Liputan6.com)

Angka pasien covid yang meningkat beberapa hari terakhir disikapi manajemen rumah sakit umum daerah dr Abdul Rivai Kabupaten Berau. Rumah Sakit  plat merah ini kembali menyediakan tempat khusus isolasi.

Dirut RSUD Abdul Rivai, Nurmin Baso mengatakan, untuk fasilitas tersebut disediakan 18 tempat tidur bagi pasien isolasi Covid-19. Jumlah tersebut bisa saja ditambah menyesuaikan jumlah pasien.

“Ini sementara, hanya ada 18 bed yang kami siapkan antara lain untuk ruang isolasi bertekanan negatif ada 14 bed, ruangan isolasi ICU ventilator 2 Bed dan non ventilator 2 bed,” jelasnya, Jumat (18/2/2022).

Untuk ruang isolasi bertekanan negatif saat ini ada 1 pasien yang dirawat, dan di ruang ICU non ventilator yang terpakai 1 bed dengan jumlah pasien 1 pasien.

Dikatakan Nurmin Baso, Pihaknya juga akan menyiapkan penambahan 3 ruangan lagi, jika suatu saat lonjakan Covid-19 kembali terjadi seperti beberapa waktu lalu.

“Kalau memang kasus tinggi lagi kita sudah siapkan 112 Bed, jadi di rumah sakit ini total bed sebanyak 221, sekitar 50 persen yang kita alokasikan untuk persiapan kalau peningkatan kasus terjadi,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan berdasarkan intruksi Kementrian Kesehatan (Kemenkes) pada Oktober 2021 lalu, syarat pasien Covid -19 yang dapat dirawat di rumah sakit dan wilayah yang masuk dalam PPKM level 3 itu adalah masuk kategori kondisi sedang, berat, dan kritis.

Untuk mengurangi beban penggunaan fasilitas, diharapkan bagi pasien dengan gejala ringan maupun tanpa gejala untuk isolasi mandiri di rumah. Sehingga fasilitas disediakan bagi pasien dengan gejala berat.

“Jadi memang kami sangat sepakat isoter di kecamatan dan di perusahaan ini di persiapkan dan aktifkan lagi. Kalau ada pasien positif disarankan untuk dilakukan perawatan ditempat tersebut karena kategori yang bisa dirawat dirumah sakit sekarang kondisinya sedang, berat dan kritis saja,” tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya