Tata Cara dan Lafal Niat Puasa Qadha Ramadan, Yuk Segera Tunaikan

Puasa Ramadan wajib ditunaikan. Bagi mereka yang bolong puasa di bulan Ramadan bisa menggantinya di bulan lain sebelum memasuki bulan Ramadan berikutnya. Istilah ini dikenal dengan sebutan qadha puasa.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 15 Mar 2022, 01:30 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2022, 01:30 WIB
Niat dan Sholat Malam
Ilustrasi niat puasa qadha Ramadan. Credit: freepik.com

Liputan6.com, Mataram - Sebentar lagi umat Islam akan melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Ibadah ini merupakan Rukun Islam ketiga setelah syahadat dan salat yang wajib dilaksanakan.

Puasa Ramadan ditunaikan selama satu bulan penuh. Jumlah hari puasa Ramadan dalam satu bulannya tidak tentu. Ada yang 29 hari, ada juga yang penuh selama 30 hari.

Sejatinya puasa Ramadan ditunaikan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri. Namun, kadang kala ada saja halangan yang membuat kita tidak bisa menjalankan puasa Ramadan.

Ada banyak faktor kenapa seseorang tidak bisa melaksanakan puasa Ramadan. Bagi perempuan, biasanya karena sedang menerima 'tamu tak diundang'.

Tidak sedikit juga mereka yang tidak bisa menjalankan ibadah puasa Ramadan karena sakit. Untuk memulihkan kondisinya, mereka memilih untuk tidak berpuasa.

Selain itu, beberapa orang tidak bisa melaksanakan puasa karena sedang dalam perjalanan yang cukup jauh. Ada juga mereka yang tidak bisa menahan hawa nafsunya hingga akhirnya berbuka di siang hari.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Cara Mengganti Puasa Ramadan

Ilustrasi puasa Ramadhan
Ilustrasi puasa Ramadhan (dok.unsplash/ Artur Aldyrkhanov)

Kendati demikian, puasa Ramadan wajib ditunaikan. Bagi mereka yang bolong puasa Ramadan bisa menggantinya di bulan lain sebelum memasuki bulan Ramadan berikutnya. Istilah ini dikenal dengan sebutan qadha puasa.

Qadha puasa Ramadan wajib dilaksanakan sebanyak hari yang ditinggalkan. Misalnya, si Fulan tidak melaksanakan puasa Ramadan selama 8 hari. Maka ia wajib qadha puasa sebanyak 8 hari di bulan berikutnya. Jika berat menjalankannya, maka wajib membayar fidyah.

Hal tersebut pun sudah dijelaskan dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 184.

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: Beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.


Niat Qadha Puasa Ramadan

Amalan Sunnah di Hari Arafah
Ilustrasi Berbuka Puasa Credit: pexels.com/pixabay

Bagi yang masih ada utang puasa Ramadan, yuk segera dilaksanakan. Sebab Ramadan sudah semakin dekat. Jangan ditunda lagi.

Qadha puasa Ramadan dapat diniatkan dari malam hari. Adapun lafal niat qadha puasa Ramadan adalah sebagai berikut.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya