4 Alat Berat Dikerahkan Buka Akses ke Area Longsor Kutabima Cilacap

empat eskavator tersebut merupakan bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy dan PUPR Bina Marga untuk penanganan longsor di Kutabima, Cimanggu, Cilacap

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Apr 2022, 03:30 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2022, 03:30 WIB
Empat alat berat dikerahkan untuk penanganan longsor di Kutabima Cilacap. (Foto: Liputan6.com/BPBD Cilacap)
Empat alat berat dikerahkan untuk penanganan longsor di Kutabima Cilacap. (Foto: Liputan6.com/BPBD Cilacap)

Liputan6.com, Cilacap - Bencana tanah Longsor besar di Dusun Citulang, Desa Kutabima, Kecamatan Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah telah berlalu sepekan. Akan tetapi, wilayah ini belum sepenuhnya bisa diakses.

Pasalnya, material longsor menimbun badan jalan. Selain itu, tanah bebatuan juga masih menimbun sejumlah rumah warga.

Karena itu, Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengerahkan empat unit eskavator. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Gatot Arif Widodo mengatakan empat eskavator tersebut merupakan bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy dan PUPR Bina Marga.

Saat ini keempat alat berat itu sedang dalam pengerjaan pembersihan tanah longsor yang menutup badan jalan desa dan rumah yang tertimbun longsor.

Adapun pembagian kerjanya yakni, dua unit di lokasi pos kamling, rumah tertimbun atas nama Tarem, satu unit di lokasi makam, ruas jalan tertutup longsor, dan satu unit di lokasi Grumbul Kasentingan, Rumah atas nama Karsinem.

“Alat berat baru datang kemarin petang pukul 18.00 Wib,” kata Gatot, Rabu (6/4/2022).

Dia menjelaskan, untuk proses perataan tanah di lokasi rumah tertimbun longsor membutuhkan waktu beberapa hari. Sebab volume material longsoran tebal dan lebar.

“Jalan Desa Citulang-Kasentingan sudah bisa dilalui kendaraan roda dua,” ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kondisi Pengungsian dan Permukiman Warga

Empat alat berat dikerahkan untuk penanganan longsor di Kutabima Cilacap. (Foto: Liputan6.com/BPBD Cilacap)
Empat alat berat dikerahkan untuk penanganan longsor di Kutabima Cilacap. (Foto: Liputan6.com/BPBD Cilacap)

Sementara, eskavator titik terjauh dari pengungsian di lokasi Kasentingan, baru mulai kerja per hari ini. Ketebalan material longsor di tempat tersebut mencapai 1,5 meter.

Sementara, untuk kepentingan pengungsian, instalasi tandon air sudah terangkai dan terpasang untuk keperluan memasak di dapur umum. Saluran air bersih ke perumahan di Grumbul Kesentingan yang rusak, sampai saat ini belum tertangani.

“Hal ini yang menjadi salah satu hambatan para pengungsi untuk kembali ke rumah karena ketersediaan air bersih tidak ada,” jelasnya.

Dia juga berharap agar para donatur membantu pengadaan kebutuhan sarpras yang kini memang sangat dibutuhkan. Dalam hal ini yang paling mendesak dan difokuskan adalah peralatan dan kelengkapan saluran air yang rusak yang beraada di Grumbul Kasentingan.

“Kebutuhan perbaikan saluran air bersih ke perumahan Warga Grumbul Kasentingan yang terputus dibutuhkan sekitar 250 buah batang pipa paralon dengan panjang paralon empat meter jumlah kebutuhan kurang lebih 1.000 Meter,” tuturnya.

Di sisi lain, rumah warga yang rusak terkena dampak longsor sudah dibersihkan menggunakan alat berat. Namun lumpur yang berada di dalam rumah perlu dibersihkan secara manual atau dikerjabaktikan .

Sampai saat ini Jumlah pengungsi sebanyak 123 jiwa atau 36 KK. Kondisi pengungsi sehat dan kebutuhan logistik terpenuhi dengan baik.

“Jaringan listrik sudah menyala optimal dan tidak ada kendala sampai dengan hari ini,” dia menjelaskan.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya