Cara Mudah Mengetahui Kadar Gula Produk Makanan dan Minuman Saat Berbelanja

Menurut Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, anjuran konsumsi gula per orang per hari adalah 10% dari total energi (200kkal).

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 28 Sep 2022, 04:00 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2022, 04:00 WIB
Sering Tak Dihiraukan, Ini Pentingnya Membaca Label Kemasan menurut BPOM
Membaca label nilai gizi pada kemasan makanan dan minuman ternyata penting. (Pexels/Mehrad Vosoughi)

Liputan6.com, Bandung - Gula yang masuk ke dalam darah dan menjadi glukosa, diserap oleh tubuh dan menjadi energi sehingga merupakan salah satu zat yang penting bagi tubuh. Namun, gula yang terlalu tinggi nyatanya tak baik untuk kesehatan.

Sementara, produk makanan atau minuman yang memiliki kandungan gula yang tinggi juga menyebabkan kadar gula di tubuh juga tinggi.

Menurut Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, anjuran konsumsi gula per orang per hari adalah 10% dari total energi (200kkal). Konsumsi tersebut setara dengan gula empat sendok makan per orang per hari atau 50 gram per orang per hari.

Apabila tak ingin mengonsumsi gula berlebihan, Anda bisa mengeceknya sendiri dalam kemasan produk makanan dan minuman. Produk sehat untuk yang baik biasanya akan memiliki informasi tersebut.

Berikut ini merupakan cara mengetahui kadar gula dalam produk makanan dan minuman. Perhatikan dengan seksama saat berbelanja ya!

Jenis Makanan dalam Kemasan Sarat Gula

2. Penyakit Diabetes
Sering tidur pagi bisa menyebabkan diabetes akibat gula darah naik (Sumber foto: Healthbusiness.com)

Nah, sebelum berlanjut cara mengetahui kadar gula dalam produk makanan dan minuman, ada sebaiknya mengetahui jenis makanan dalam kemasan yang sarat dengan gula. Dikutip dari shknoews.com, Anda bisa mengecek dalam kemasan.

Berikut adalah produk makanan yang mengandung banyak gula atau pemanis buatan; minuman rasa buah, permen, sereal, saus tomat, selai kacang, buah-buahan kaleng, dan produk makanan "rendah lemak". Pada produk makanan rendah lemak, gula ditambahkan untuk menekan kandungan lemak.

Mengapa produsen makanan menambahkan gula pada produknya? Selain untuk pemanis, produsen menambahkan gula untuk meningkatkan dan mempertahankan warna makanan, tekstur, dan masa kedaluwarsa.

Selain itu, gula juga terdapat dalam makanan alami seperti laktosa yang terdapat dalam susu dan fruktosa dalam buah. Anda juga membutuhkan gula sebagai nutrisi untuk tubuh.

Gula dengan Nama Lain

Mengurangi Porsi Gula Pasir
Ilustrasi Gula Credit: pexels.com/Mali

Sebelum membeli produk makanan dan minuman, sebaiknya Anda membaca komposisi bahan dari produk makanan kemasan itu. Barangkal Anda kadang tak menemukan kata gula atau sugar. Adapun produsen sebetulnya menggunakan nama-nama alternatif untuk bentuk gula tambahan.

Berikut ini adalah bentuk gula tambahan dengan nama berbeda-beda; pemanis jagung (corn sweetener), sirup jagung (corn syrup), sirup jagung tinggi fruktosa (high-fructose corn syrup), dekstrosa(dextrose), jus buah konsentrat (fruit juice concentrates), laktosa (lactose), maltosa (maltose), sirup malt (malt syrup), molase (molasses), jus tebu (cane syrup), sirup tebu (cane syrup) dan sukrosa (sucrose).

Cek Tabel Informasi NIlai Gizi

susu kental manis BPOM
Tabel yang dikeluarkan BPOM tentang kandungan zat gizi susu kental dan analognya (Screenshot booklet BPOM Bijak Mengonsumsi Susu Kental Manis dan Produk Sejenis)

Ketika akan membeli produk makanan dan minuman anak, perhatikan Tabel Informasi Nilai Gizi. Informasi ini biasanya terletak di bagian belakang ataupun samping kemasan. Seperti apa cara membacanya?

Perlu diketahui, dalam satu produk pangan biasanya berisi lebih dari satu sajian. Artinya, makanan dan minuman tersebut bisa disajikan beberapa kali. Sedangkan, informasi gizi yang ada di tabel tersebut merupakan kandungan gizi dalam satu sajian. Misalnya, anak mengonsumsi habis empat cookies dalam satu kemasan, berarti ia mendapatkan empat kali gizi dari produk cookies tersebut.

Nah, perlu berhati-hati untuk membacanya dan juga memberikan produk tersebut. Jangan sampai yang diberikan menjadi berebihan. Dalam tabel ini, Anda juga bisa melihat nutrisi yang terkandung dalam produk pangan.

Informasi kadar gula produk sebenarnya sudah ada dalam kemasan. Namun, perlu diingat yang dicantumkan adalah kadar gula dalam satu sajian bukan kemasan. Kalau melihat kadar gulanya sedikit, pastikan jumlah sajiannya. Batasi penyajian produk tersebut.

Selain informasi nutrisi, Anda juga bisa mengecek label yang tertera dalam produk pangan. Biasanya, akan ada label halal dari MUI di bagian depan kemasan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya