Geger, Buaya Terkam Nelayan di Muna Saat Hendak Masuk Rumah

Seorang nelayan tewas usai seekor buaya di Muna menerkam dan menggigitnya saat dia hendak masuk ke dalam rumah sepulang dari laut.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 12 Okt 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi Buaya
Ilustrasi Buaya (unsplash.com/ Vish K)

Liputan6.com, Jakarta Seorang nelayan di Desa Marobo Kabupaten Muna, Maliadin (42) tewas usai diterkam buaya, Selasa (11/10/2022) sekitar pukul 00.30 Wita. Saat itu, korban hendak memasuki pintu rumahnya di pesisir pantai Dusun II Desa Marobo Kecamatan Marobo Kabupaten Muna.

Usai menerkam korban, buaya kemudian menyeret korban ke dalam air. Saat itu, tiga orang kerabat korban berusaha menyelamatkannya setelah sempat berteriak. Namun, gigitan yang mengakibatkan pendarahan dan luka parah, nyawa korban tak sempat diselamatkan.

Dari keterangan sejumlah saksi mata, sebelum kejadian, korban mengendarai perahu, baru pulang dari melaut. Sebelum memanjat tangga dan masuk ke rumahnya, korban mengikat dan memarkir perahu di kolong rumah.

Kejadian ini, diceritakan Erni, salah satu kerabat korban. Menurutnya, saat korban sudah memanjat anak tangga kedua menuju pintu rumah, seekor buaya tiba-tiba muncul dari dalam air lalu menerkam korban.

"Korban sempat berteriak, kita sedang tidur saat itu langsung bangun. Lalu, kami langsung keluar berusaha membantu korban," ujar Erni.

Diketahui, saat kejadian, ada tiga orang lainnya berada di dalam rumah. Istri dan dua orang kerabat korban. Mereka langsung melompat dan berusaha menarik korban dari dalam air.

Menurut saksi mata, buaya sempat terlihat menggigit korban pada pinggang sebelah kiri. Setelah buaya menarik tubuh korban ke dalam laut di bawah kolong rumah.

Kapolsek Marobo Aipda La Mponi SH menjelaskan, korban saat kejadian juga mengalami gigitan pada bahu sebelah kiri. Sebelum kerabatnya datang, Korban berusaha menyelamatkan diri dengan berpegangan pada anak tangga.

"Saat itu, saksi-saksi tiga orang, berusaha menarik kaki korban. Sedangkan buaya menggigit bahu korban," kata Kapolsek.

Menurut Kapolsek, korban kemudian dibawa masuk ke dalam rumah setelah berhasil selamat dari gigitan. Namun, sekitar lima menit kemudian, korban tak mampu bertahan dari luka gigitan dan meninggal dunia.

Diketahui, korban mengalami luka gigitan pada bahu kanan dan kiri, pinggang bagian kiri. Saat ini, korban dibawa ke kampungnya di Kabupaten Muna Barat untuk dimakamkan.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Prihanto mengatakan, di wilayah sekitar pantai ada kali yang bermuara di laut. Lokasi ini, berada di sekitar habitat buaya. Meskipun baru pertama kali, pihaknya meminta kepada warga agar lebih waspada saat beraktivitas.

"Kami sudah siapkan tim, untuk mengecek lokasi dan bertemu masyarakat sekitar," ujar Prihanto, saat dihubungi via telepon seluler.

Menurutnya, serangan buaya di wilayah ini, diduga karena habitat buaya sudah terganggu di wilayah hulu. Beberapa hal diduga menjadi penyebab, yakni aktivitas penambangan pasir atau perambahan hutan bakau.

"Pasir atau karang di pantai sebagai penunjang sumber rantai makanan buaya, bisa terganggu jika keduanya rusak sehingga buaya masuk hingga ke pemukiman," kata Prihanto.

Pihaknya menyatakan, terkait alasan buaya di Marobo bisa sampai ke pemukiman warga, kemungkinan disebabkan hewan tersebut berenang mengikuti arus atau mengikuti sumber makanan.

Serangan Buaya Pertama

Ilustrasi - Penampakan Buaya di Sungai Lukulo, Kebumen, Jawa Tengah, Desember 2018. (Foto: Liputan6.com/Mulyadi/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi - Penampakan Buaya di Sungai Lukulo, Kebumen, Jawa Tengah, Desember 2018. (Foto: Liputan6.com/Mulyadi/Muhamad Ridlo)

Menurut sejumlah saksi mata di lokasi, buaya yang menerkam korban, diperkirakan sepanjang 4 meter. Setelah menggigit korban, warga masih melihat buaya berputar-putar di bawah kolong rumah warga.

"Dia (buaya) tidak langsung pergi, tapi masih putar-putar di sekitar pemukiman," kata Hamrin, salah seorang nelayan.

Diketahui, sekitar 100 lebih pemukiman warga di pesisir Dusun II berdiri dibangun di pesisir pantai. Semua rumah warga berbentuk panggung dan rata-rata terbuat dari bilik papan.

Kapolsek Marobo Aipda La Mponi menyatakan, menurut warga setempat, kasus serangan buaya, baru pertama kali terjadi. Selama ini, warga hanya melihat di sekitar pepohonan bakau di pesisir yang berjarak cukup jauh dari pemukiman.

"Kalau masuk ke pemukiman dan menyerang warga, menurut warga di sini, ini baru pertama. Kasus sebelumnya, warga hanya berpapasan saat hendak melaut itu pun jarang," ujar Kapolsek.

Pihaknya mengimbau, warga setempat lebih berhati-hati saat melaut atau beraktivitas di pesisir pantai. Warga juga diminta melapor ke Polsek bila melihat keberadaan buaya di sekitar pemukiman.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya