Liputan6.com, Gorontalo - Wilayah Provinsi Gorontalo kini tengah diguyur hujan berkepanjangan. Kondisi ini membuat warga merasa was-was akan terjadinya bencana. Terlebih, bagi warga yang berada di bagian hilir sungai Bone dan Bulango.
Mereka seakan tidak bisa dibuat tenang saat Gorontalo diguyur hujan seharian. Apalagi saat ini, hujan seakan tidak henti-hentinya mengguyur Gorontalo siang dan malam.
Advertisement
Baca Juga
Apalagi saat hujan turun pada malam hari, waktu yang digunakan mereka untuk istirahat justru berubah menjadi penuh kekhawatiran. Warga tidak bisa tenang karena dihantui banjit seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya.
"Kami warga Kota Gorontalo, khususnya di Kelurahan Bugis, Siendeng, Ipilo Padebuolo kalau musim hujan tidak bisa tidur karena memang kami langganan banjir," kata Wahyudi kepada Liputan6.com, Rabu (12/10/2022).
"Semalam diguyur hujan deras hampir sampai pagi, kami tidak tidur waspada banjir," ungkapnya.
Apalagi kata Wahyudi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika saat ini telang mengeluarkan peringatan waspada. Informasi itu juga menguatkan mereka untuk terus waspada.
"Baru-baru ini BMKG sudah mengeluarkan peringatan waspada, jadi memang iini peringatan tidak bisa diabaikan," ungkapnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika kelas 1 Djalaludin Gorontalo, Virginia Rumimpunu mengimbau kepada masyarakat di beberapa wilayah di Gorontalo untuk tetap waspada dengan adanya bencana hidrometeorologi.
"Di beberapa daerah di Gorontalo diimbau waspada banjir dan tanah longsor," kata Virginia.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprediksikan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan angin kencang terjadi pada 9 sampai 15 Oktober 2022.
"Diperkirakan, wilayah Gorontalo sendiri masih dalam musim peralihan," katanya.
Ada tiga daerah di Gorontalo yang harus mewaspadai dampak hidrometeorologi. Di antaranya, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Gorontalo, dan Boalemo. Meski begitu, imbauan ini diminta untuk diwaspadai oleh seluruh masyarakat Gorontalo.
Â