Liputan6.com, Gorontalo - Sudah menjadi langganan saat musim penghujan, sejumlah rumah deret nelayan yang berada di tepian Danau Limboto, kembali terendam banjir sejak kemarin, Senin (21/11/2022).
Lokasi yang terendam tersebut berada di Desa Buhu dan Desa Hutadaa, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo. Hampir seluruh warga di dua desa tersebut kembali mengungsi karena rumah mereka tergenang air setinggi kurang lebih 1 meter.
Advertisement
Baca Juga
Selain menggunakan bangunan pasar sebagai tempat pengungsian, sebagian para korban banjir tersebut menggunakan tenda yang disalurkan pemerintah setempat.
"Sebagian ada yang mengungsi di rumah kerabat, ada juga yang memilih tenda hingga bangunan pasar sebagai tempat tinggal sementara," kata Deri Mustafa salah satu warga terdampak banjir kepada Liputan6.com, Selasa (22/11/2022).
Warga mengaku sudah biasa berhadapan dengan banjir berulang seperti ini. Setidaknya sejak 2001 mereka memang sudah merasakan dampaknya.
Bahkan, pernah terjadi pada 2021 lalu, mereka harus tinggal di pengungsian selama tiga bulan. Sembari menunggu pemukiman surut, mereka melakukan seluruh aktivitas mereka di pengungsian.
Ketinggian air biasanya mencapai 2 sampai 3 meter membuat mereka memilih meninggalkan tempat itu. Warga yang rumahnya terendam hanya bisa memakai perahu saat mengecek rumahnya.
Maka tak heran jika warga yang terdampak banjir ini kerap kali terserang penyakit, mulai dari demam berdarah, diare hingga penyakit kulit mengancam mereka.
"Kondisi ini sudah jadi makanan kami saat musim hujan. Pilihan hanya satu, yakni mengungsi," ungkapnya.
Menurutnya, jika saat ini rumahnya seperti objek wisata rumah terapung. Hingga kini, belum ada solusi dari pemerintah soal penangan banjir tahunan ini.
"Rumah kami seperti wahana terapung, tapi mau bagaimana lagi, pasrah dan tinggal menunggu pemerintah sadar sendiri,” tuturnya.
"Mudah-mudahan ada solusi terbaik dari pemerintah," imbuhnya.
Simak juga video pilihan berikut:
Data BPBD
Menurut Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo, tercatat selama 2021, ada 39 kali banjir di 13 kecamatan dari 19 kecamatan di Kabupaten itu.
Wilayah yang diterjang yakni, Kecamatan Boliyohuto, Mootilango, Limboto Barat, Tilango, Limboto, Batudaa, dan Tabongo. Korban banjir mencapai 9.362 keluarga dengan 30.024 jiwa.
Advertisement