Liputan6.com, Garut - Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat menyatakan, wilayahnya siap menjadi pemasok komoditas bawang merah tanah air, untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Saat lahan siap panen mencapai 3.200 hektar dari total 3.500 hektare lahan tanam bawang merah.
“Ini Pak Dirjen Holti sudah datang ke sini, kepada Bapak Menteri Pertanian, bahwa untuk bawang merah Garut siap menjadi pemasok,” ujar Bupati Garut Rudy Gunawan.
Baca Juga
Menurutnya, peta pertumbuhan lahan pertanian bawang merah terus menunjukan setiap tahunnya. Tercatat beberapa kecamatan siap menjadi pemasok utama komoditas bawang merah ke depan.
Advertisement
“Dari tiga kecamatan saja kami mempunyai hampir 3.000 lahan bawang merah yang siap untuk didrop ke Jakarta, ke Bandung kemanapun yang dibutuhkan sehingga inflasi bisa dikendalikan,” ujar dia bangga.
Selain bawang merah, Rudy berharap kawasan pertanian Garut bisa menjadi penghasil komoditas pertanian lain yang dibutuhkan masyarakat, sehingga mampu mengurangi ketergantungan impor pangan.
“Bawang merah, cabai, wortel, kentang semua ada di Garut, dan tentu kita tidak membutuhkan lagi impor-impor dari luar, kita semua bisa,” kata dia.
Untuk mendukung rencana itu, pemda Garut terus menambah kehadiran jalan usaha tani di beberapa sentra komoditas pertanian warga. “Nanti kita akan sambungkan menjadi 12 kilometer, ini untuk aksesibiliti daripada para petani yang datang kesini,” kata dia.
Seperti diketahui, hingga kini kabupaten Brebes masih menjadi pemasok utama bawang merah nasional. Mereka mampu berkontribusi hingga 18,5 persen produksi nasional atau 57 persen dari produksi Jawa Tengah.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Food Estate Holtikultura
Kepala Bidang (Kabid) Sarana Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Garut, Ardhy Ferdian, mencatat saat ini luasan lahan bawang merah di Garut mencapai 3.500 hektar dengan luas panen mencapai 3.200 hektar.
“Total produksi bisa mencapai 32.400 ton,” kata dia.
Beberapa kecamatan yang menjadi sentra penghasil bawang merah antara lain Bayongbong dengan tingkat produksi hingga 50 persen dari total produksi bawah merah Garut.
“Kemudian Sucinaraja, Pangatikan, Sukaresmi, Cisurupan, Cikajang, dan Cigedug,” ujar dia.
Menurutnya, sejak tahun lalu pemerintah pusat telah menetapkan Kabupaten Garut sebagai salah satu lokasi pelaksanaan program food estate holtikultura tingkat nasional, dengan fokus komoditi yaitu kentang, cabe dan bawang merah.
“Kecamatan Bayongbong ini merupakan salah adu sentra utama program food estate holtikultura untuk komoditi bawang merah,” kata dia.
Untuk mendukung program itu, Pemda Garut telah menyediakan agroklinik, kemudian gudang penyimpanan bawang merah, serta membuka beberapa jalan usaha tani di beberapa sentra wilayah produksi pertanian di Garut.
“Ini semuanya sudah kita wujudkan dan dapat dimanfaatkan oleh petani yang ada di Kabupaten Garut,” papar dia.
Advertisement