Liputan6.com, Bandung - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung mengeluarkan surat edaran yang melarang siswa membawa mainan yang dinilai tak berhubungan dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ke sekolah. Edaran itu dikeluarkan sehubungan demam latto-latto belakangan ini. Mainan berbunyi khas itu dikhawatirkan mengganggu waktu belajar.
Surat edaran terbit pada Senin, 9 Januari 2023. Diketahui pula, KBM semester 2 tahun ajaran 2022/2023 kini sudah dimulai. Disdik Kota Bandung mengimbau kepada seluruh ekosistem satuan pendidikan dan orangtua siswa untuk mengawasi maraknya permainan konvensional maupun digital.
Baca Juga
Para siswa tidak diperbolehkan membawa atau bermain segala bentuk permainan yang tidak berkaitan dengan pembelajaran (KBM) ke dalam lingkungan sekolah. Termasuk mainan yang tengah digandrungi anak-anak saat ini yakni latto-latto.
Advertisement
Menurut Disdik Kota Bandung, meski latto-latto memiliki nilai positif untuk melatih motorik anak, tapi sebaiknya mainan tersebut dimainkan di luar sekolah saja. Sebab tak memiliki keterkaitan langsung dengan proses KBM.
“Untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan, Dinas Pendidikan mengeluarkan edaran yang melarang membawa mainan yang tidak berkaitan dengan proses KBM di sekolah,” kata Kepala Disdik Kota Bandung, Hikmat Ginanjar dalam keterangannya di Bandung, Selasa (10/1/2023).
Jangan Ganggu KBM
Sementara itu, Sekretaris Disdik Kota Bandung, Tantan Surya Santana menuturkan, latto-latto mampu melatih motorik, olahraga tangan, dan menciptakan komunikasi lagi antar anak untuk bermain bersama. Bahkan, bisa mengurangi gadget yang selama ini sudah luar biasa mengakar di kalangan anak-anak.
"Tapi jangan sampai mengganggu kegiatan KBM baik di rumah maupun sekolah. Jadi tidak boleh ada distraksi. Untuk di sekolah, kami membuat surat imbauan kepada seluruh satuan pendidikan. Bukan melarang memiliki latto-latto, tapi jangan memainkan latto-latto di sekolah saat jam belajar," tutur Tantan.
Ia menambahkan, anak-anak boleh membawa dan memainkannya, tapi jangan sampai di waktu-waktu kegiatan belajar berlangsung.
"Kami sudah imbau kepada sekolah. Mudah-mudahan bukan hanya lato-lato, tapi seluruh permainan baik konvensional maupun digital. Baiknya memang dimainkan di luar sekolah saja," ungkapnya.
Ketiga, menjaga dan memelihara lingkungan satuan pendidikan agar selalu dalam kondisi bersih, nyaman, dan aman. Tak lupa untuk terus menerapkan protokol kesehatan dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Advertisement