Ratusan Ayam di Kampar Mati Mendadak, Dinas Peternakan Sebut Terinfeksi Flu Burung

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau menyatakan kasus ratusan ayam mati mendadak di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, karena terjangkit flu burung.

oleh Syukur diperbarui 28 Mar 2023, 01:00 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2023, 01:00 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Pekanbaru - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau menyatakan kasus ratusan ayam mati mendadak di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, karena terjangkit flu burung. Masyarakat diminta lebih waspada agar tidak terinfeksi.

Kabid Kesehatan Hewan pada Dinas PKH Provinsi Riau drh Faralinda Sari menjelaskan, ratusan ayam mati mendadak itu positif H5N1 atau avian influenza.

"Kejadiannya baru di desa tersebut, dari daerah lain belum ada laporan temuan unggas mati mendadak," kata Faralinda, Senin siang, 27 Maret 2023.

Masyarakat diminta segera melaporkan ke petugas kesehatan terdekat jika menemukan ayam mati mendadak atau unggas lainnya, apalagi dalam jumlah banyak dalam waktu bersamaan.

Bagi peternak ayam atau unggas lainnya, Faralinda meminta menjalankan sistem keamanan kesehatan di kandang. Mulai dari pembatasan lalu lintas orang dari luar, menempatkan cairan desinfektan di wilayah masuk awal peternakan.

Selanjutnya, baju setiap masuk dan keluar kandang selalu diganti dan langsung dicuci setiap harinya. Berikutnya membersihkan kandang dengan cairan disinfektan secara berkala.

"Kami imbau masyarakat tetap waspada, terutama saat bersentuhan dengan unggas, intinya jaga pola hidup bersih," jelasnya.

Khusus ibu rumah tangga yang berbelanja ke pasar membeli ayam, diminta menjaga kebersihan personal dengan cara mencuci baju yang digunakan dari pasar.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jangan Khawatir

Faralinda juga meminta ibu-ibu mencuci tangan dan peralatan yang digunakan untuk menangani produk unggas dengan sabun. Masyarakat juga diminta tidak khawatir mengkonsumsi ayam.

"Karena tidak menular saat dikonsumsi, melainkan sekresi, cairan, lendir atau kotoran dari ayam yang menempel pada produk unggas," katanya.

Faralida mengatakan, virus avian influenza mati ketika dipanaskan pada suhu 80 derajat celcius selama minimal 2-10 menit. Selama produk unggas dimasak secara sempurna, warga tidak perlu khawatir tertular.

"Periksakan ke dokter, jika ada anggota keluarga yg mengalami demam atau gejala flu, setelah ada kontak dengan unggas," terangnya.

Dinas Kesehatan Pemprov Riau juga telah menerima surat edaran kewaspadaan terkait kasus flu burung dari Kementerian kesehatan (Kemenkes). Hal tersebut menindaklanjuti adanya kasus flu burung pada manusia di Kamboja.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya