Pengunjung Pantai Selatan Garut Membandel, Sehari Sampai 3 Kali Laka Laut

Dalam 24 jam terakhir, tercatat tiga laka laut yakni Karang Papak, Santolo dan Sayang Heulang, berhasil diselamatkan petugas gabungan di tiga lokasi berbeda.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 27 Apr 2023, 23:00 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2023, 23:00 WIB
engunjung wisata perairan pantai selatan Garut, Jawa Barat, banyak yang melanggar zona batas aman untuk berenang pada momen libur lebaran 2023 kali ini. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
engunjung wisata perairan pantai selatan Garut, Jawa Barat, banyak yang melanggar zona batas aman untuk berenang pada momen libur lebaran 2023 kali ini. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Pengunjung wisata perairan pantai selatan Garut, Jawa Barat, banyak yang melanggar zona batas aman untuk berenang pada momen libur lebaran 2023 kali ini.

“Kami seharian kemarin mendapat tiga laporan laka laut di tiga lolasi berbeda, beruntung seluruhnya selamat tidak ada korban jiwa,” ujar Kasat Polairud Polres Garut AKP Anang Sonjaya, selepas rilis kasus di Mapolres Garut, Rabu (26/4/2023).

Menurutnya, peningkatan jumlah pengunjung wisata laut pada momen libur lebaran 2023, tidak dibarengi tingkat kesadaran mereka mematuhi aturan dan batasan berwisata di laut.

“Banyak pengunjung yang melanggar zona larangan berenang, padahal itu sangat berbahaya,” ucap dia.

Saat berada di laut, mereka seperti nyaman berada di zona merah, padahal kondisi itu membahayakan mereka hingga akhirnya terbawa ombak. “Beruntung beberapa kali anggota pam dari satpolairud ikut menolong ke pantai," kata dia.

Bahkan dalam 24 jam terakhir, tercatat tiga laka laut yakni di Karang Papak, Santolo dan Sayang Heulang. Beruntung ketiganya korban berhasil diselamatkan petugas gabungan di tiga lokasi berbeda wilayah peraiaran pantai selatan Garut.

"Sementara yang masuk baru tiga instiden itu," kata dia.

Anang menyatakan, kunjungan wisata laut membutuhkan kewaspadaan dan kehati-hatian seluruh pengunjung, karena perubahan mendadak cuaca atau gelombang laut.

“Kelihatannya landai, dua jam kemudian gelombang yang awalnya 1,5 meter bisa menjadi 2 meter,"  kata dia.

Untuk menghindari terjadinya musibah laka laut, lembaganya dibantu babinpotmar Marinir Angkatan Laut dan petugas lainnya, sengaja memberikan himbauan dan pengumuman hingga bibir pantai menggunakan speedboat.

“Kami sampaikan pakai pengersa suara dan terus memberikan himbauan agar tidak terlalu jauh berenang menjauhi bibir pantai,” papar dia.

Tidak hanya itu, bagi pengunjung yang berada di sekitar pantai selatan Garut, Anang meminta mereka mematuhi setiap rambu, termasuk pengumuman yang disampaikan petugas, serta anggota balawisata setempat.

“Mohon jauhi bibir pantai saat arus gelombang tinggi sebab itu berbahaya, dan tentu ikuti setiap arahan yang disampaikan petugas jaga di laut,” pinta dia.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya