Liputan6.com, Tuban - Pelas palang merupakan kudapan khas Kabupaten Tuban. Makanan ini merupakan olahan dari hasil pertanian.
Mengutip dari tubankab.go.id, masyarakat Kecamatan Palang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Namun, kudapan yang satu ini justru diolah dari hasil pertanian.
Beberapa wilayah lain biasanya menyebut makanan ini dengan julukan dadar jagung, bakwan jagung, atau gimbal jagung. Namun, masyarakat Tuban dan sekitarnya lebih sering menyebut olahan jagung ini dengan nama pelas.
Advertisement
Baca Juga
Kuliner di sekitar kampung nelayan ini lebih identik dengan olahan hasil laut, oleh sebab itu pelas palang yang merupakan makanan olahan pertanian menjadi hal unik tersendiri dan membuat kudapan ini banyak diburu.
Selain dijadikan kudapan, pelas palang juga bisa dijadikan lauk. Masyarakat setempat biasanya menyantap pelas sebagai makanan pendamping nasi dan olahan ikan lainnya.
Tak jarang, kudapan ini juga menjadi bekal bagi para nelayan saat melaut. Makanan ini banyak ditemukan di sepanjang jalan Kecamatan Palang, khususnya pada sore hingga malam hari.
Pelas palang memiliki rasa yang cukup unik, yaitu pedas sekaligus asin khas makanan pesisir. Selain lezat, sajian ini juga sangat terjangkau. Untuk menikmati pelas palang hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp1.000 saja.
Salah seorang penjual pelas palang, Siti mengaku, sudah berjualan selama lebih dari 30 tahun. Ia mengatakan pelas palang disukai oleh pelanggannya yang terdiri dari berbagai kalangan dan usia, mulai dari remaja, pegawai kantoran, hingga wisatawan. Dalam satu hari, ia menghabiskan sekitar 2-3 karung jagung.
(Resla Aknaita Chak)
Â