Liputan6.com, Cirebon - Affiati harus menerima lapang dada atas keputusan DPP Gerindra yang melengserkan dirinya dari kursi Ketua DPRD Kota Cirebon periode 2019-2024.
Mantan Ketua DPRD Kota Cirebon periode 2019-2024 Affiati resmi menyatakan mundur dari Partai Gerindra. Pada Pileg 2024 Kota Cirebon, Affiati kembali mencalonkan diri menggunakan kendaraan partai baru yakni Nasdem.
Namun, mundurnya Afiati bukan tanpa alasan. Kepada Liputan6.com, ia mengaku mundur dari partai lama agar menjadi lebih baik ketika bergabung ke Nasdem.
Advertisement
Baca Juga
"Selama ini kan semua tahu sejak saya masuk di DPRD dan masalah yang saya hadapi sampai akhirnya keluar selembar kertas yang membuat saya tidak lagi duduk di kursi ketua dewan," kata Affiati, Rabu (10/5/2023).
Affiati mengaku perlakuan partai lama kepadanya cukup membuatnya merasa menjadi sosok yang lebih kuat. Upaya Affiati mencari keadilan di Partai Gerindra seakan menemui jalan buntu.
"Harusnya kan ada mekanisme seperti SP 1 sampai 3 dan saya dikasih kesempatan mengklarifikasi cari tahu persoalannya di mana. Tapi yang saya alami malah langsung dilengserkan jadi ketua dewan, saya punya hak untuk tanya cari jawaban membela diri, tapi tidak ada jawaban pasti," kata dia.
Affiati mengaku lapang dada dan menerima keputusan tersebut. Sejak dilengserkan menjadi Ketua DPRD Kota Cirebon, dia sudah menjadi anggota partai yang pasif.
Affiati mengaku hampir satu tahun tidak berkontribusi kepada partai sejak dia dilengserkan. Hingga akhirnya, dia memutuskan pindah ke Partai Nasdem sebagai pelabuhan barunya untuk kembali ikut kontestasi Pileg 2024.
"Kalau saya tetap di Gerindra maka efeknya tidak akan baik untuk saya, kerja saya juga menjadi tidak nyaman," ujar dia.
5.000 Suara
Namun demikian, Affiati mengakui karir politiknya selama di Gerindra menjadi pengalaman berharga agar lebih baik di partai baru.
"Jadi ketua dewan susah sekali tapi gampang diturunkan, dari situ saya berpikir kalau tetap bertahan maka saya yakin tidak berkembang dengan cara apa pun," ujar Affiati.
Menurutnya, rangkaian peristiwa politik yang dialaminya selama menjadi ketua dewan membuatnya semakin kuat dan yakin akan lebih baik.
Pengalaman Affiati di dunia politik tak menyurutkan niat untuk tetap berkompetisi meraih suara terbanyak.
"Ini salah satu langkah saya untuk maju ke depan dan untuk kebaikan saya ke depan maka harus pindah partai. Saya lihat kemungkinan besar, maju tidak ada di Gerindra, malah cenderung stagnan. Saya cari tempat yang lebih menghargai saya," ujar Affiati.
Pada Pilkada 2019 lalu, Affiati diketahui memperoleh suara terbanyak. Total suara yang diperoleh mencapai 4.311 dan mengantarkan Gerindra sebagai pemenang kontestasi Pileg 2019 Kota Cirebon.
Affiati pun otomatis duduk menjadi Ketua DPRD Kota Cirebon. Namun, karirnya tidak berjalan mulus, hingga ia kemudian dilengserkan.
"Menurut saya, itu prestasi sampai menang telak dapat kursi ketua dan suara terbanyak. Tapi di Gerindra tidak ada penghargaan sama sekali. Jadi kalau saya ingin lebih maju, salah satunya harus keluar," ujar dia.
Affiati memastikan akan membawa dukungan 4.311 suara tersebut untuk membesarkan partai barunya di Nasdem. Dia optimis pada Pileg 2024 mendatang akan memperoleh suara lebih banyak dari periode sebelumnya.
Affiati menargetkan perolehan suara pada Pileg 2024 mendatang naik menjadi 5.000 suara. Pada Pileg 2024 Kota Cirebon, Affiati menjadi bacaleg Dapil 5 Kecamatan Kesambi.
Affiati optimis akan kembali mencetak rekor perolehan suara terbanyak sehingga mengantarkan Nasdem mendapat kursi pimpinan DPRD Kota Cirebon.
"Minimal perolehan suara sama seperti tahun 2019 lalu. Strategi yang saya pakai masih sama turun ke masyarakat jika ada rezeki dan ada warga yang perlu dibantu kami bantu," ujar dia.
Sekretaris DPD Nasdem Kota Cirebon Harry Saputra Gani membenarkan kepindahan Affiati ke partai besutan Surya Paloh itu.
Dia mengaku kepindahan Affiati menjadi berkah dan motivasi partai untuk memenangkan kontestasi Pileg 2024. Dia optimistis kepindahan Affiati akan berpengaruh besar terhadap penambahan suara. Sehingga, Nasdem Kota Cirebon menargetkan 11 kursi pada Pileg 2024.
"Setidaknya 8 kursi lah sudah bisa kami pegang," kata dia.
Ketua DPC Partai Gerindra, H Eman Sulaeman membenarkan Affiati sudah resmi mengundurkan diri sebagai kader Partai Gerindra.
"Hari Selasa (9/5/2023) setelah kami melakukan zoom meeting dengan Dewan Kehormatan Partai iDPP Gerindra telah diputuskan mulai hari ini bahwa permohonan pengunduran diri Bu Affiati sudah diterima dan sudah barang tentu KTA Partai Gerindra sudah dibekukan," kata Eman.
Setelah itu, Eman mengatakan Affiati memasuki proses Pergantian Antar Waktu (PAW). Meski tidak lagi menjadi ketua dewan, Affiati sendiri merupakan anggota Fraksi Gerindra DPRD Kota Cirebon.
"Kami mulai berkirim surat ke Wali Kota Cirebon hingga ke Gubernur Jawa Barat. Saya berharap dengan adanya PAW ini bisa mengisi kekosongan kursi anggota DPRD untuk dapat mengisi kegiatan sesuai tupoksinya," kata Eman.
Eman berharap kondisi Fraksi Gerindra bisa kembali pulih setelah PAW setelah kasus gugatan Affiati ke Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Affiati tidak lagi memenuhi kewajiban kontribusi terhadap partai selama lebih kurang 10 bulan yang menyebabkan kegiatan operasional partai pergerakannya menjadi tersendat.
"Saya berharap kita bersatu bersama-sama mempertahankan kemengan seperti di pileg 2019, bahkan melebihi kemenangan dari pileg 2019 yang meraih 6 kursi, bisa minimal menjadi 8 kursi," kata Eman.
Advertisement