Liputan6.com, Batam - Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin melakukan Kunjungan Kerja ke Provinsi Kepulauan Riau selama 2 Hari. Yakni Batam, Tanjung Pinang dan Bintan (Lagoi). Mengawali kunjungannya Ma'ruf Amin meninjau areal pertanian hidroponik modern Batamindo Green Farm di Southlink Tiban, Kota Batam, Rabu (7/6/2023).
Kunjungan Wapres Ma'ruf Amin didampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad, meninjau proses produksi sayuran yang dikembangkan dengan sistem hidroponik modern dan ikut panen sayuran sawi. Selain sawi, di areal seluas kurang lebih 50 hektar tersebut juga ditanami berbagai sayur lainnya seperti kailan, cabe, timun, tomat, selada, bayam dan juga pokcoi.
Baca Juga
"Keberadaan Batamindo Green Farm akan bisa mewujudkan ketahanan pangan," kata Wapres.Â
Advertisement
Ditambahkan bahwa keberadaan perusahaan ini juga menambah dan membuka lapangan kerja baru. PT Batamindo Green Farm berpusat di dua lokasi. Batam dan Cikampek. Perusahaan ini melibatkan 534 orang tenaga kerja. Yang terdiri dari bagian panen sebanyak 218 orang, tenaga produksi 188 orang, petani internal 108 orang dan petani binaan 20 orang.
Masih menurut Wapres Ma'ruf Amin, hasil sayuran segar produksi pertanian modern ini untuk kebutuhan pasar ekspor 80 persen, dan sisanya 20 persen untuk memenuhi pasar lokal atau domestik.Â
"Yang lebih membanggakan, Batamindo Green Farm juga memiliki jaringan pasar-pasar modern, baik itu minimarket ataupun supermarket yang tersebar si seluruh Indonesia. Karena seluruh produksi yang dihasilkan dari sini, memang telah siap terserap dan memenuhi berbagai kebutuhan pasar," kata Wapres.
Batamindo Green Farm adalah areal tanam hidroponik modern terbesar di Indonesia yang menghasilkan sayuran berkualitas dengan memanfaatkan pertanian modern.
Batamindo Green Farm sendiri tidak hanya fokus pada sayuran berkualitas tinggi, tapi juga menjalankan prinsip berkelanjutan dan ramah lingkungan, yang akan terus menghasilkan produksi sayuran segar kualitas ekspor dan bernilai tinggi.
Batamindo Green Farm ada di dua lokasi yakni Batam, Kepulauan Riau dan Cikampek, Jawa Barat. Masing-masing di Batam berdiri di atas lahan seluas 50 hektar dan di Cikampek 150 hektar. Dengan volume produksi untuk Batam sekitar 5.700 mt dan Cikampek 22.300 mt dengan total 28.000 mt.