Ketahanan Pangan dan Energi, Inkoppas, Sinolib dan Caesiumlab Bersinergi

Guna memberdayakan para petani, pelaku perkebunan maupun menggelorakan kembali keberadaan koperasi, Dekopin, Inkoppas, Sinolib serta Caesiumlab lakukan kolaborasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jul 2023, 21:56 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2023, 17:36 WIB
Mou yang dilakukan antara Dekopin, Inkoppas, Sinolib serta Caesiumlab
Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas), Sinolib dan Caesiumlab menggelar Memorandum of Understanding (MoU) guna melakukan pengembangan perkebunan terpadu di Indonesia, Jumat (14/7/2023). (Liputan6.com/ist)

Liputan6.com, Jakarta Guna memberdayakan para petani, pelaku perkebunan maupun menggelorakan kembali keberadaan koperasi, Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas), Sinolib dan Caesiumlab menggelar Memorandum of Understanding (MoU) guna melakukan pengembangan perkebunan terpadu di Indonesia.

Penandatanganan MoU dilakukan pada puncak peringatan Hari Koperasi Indonesia, di Jakarta, pada Rabu, 12 Juli 2023, disaksikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. MoU tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum Dekopin Sri Untari Bisowano, Ketua Umum Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) Yudianto Tri, Managing Director Sinolib, Michael Soh serta Managing Director Caesium Lab, Manivanan.

“Kerja sama ini akan mengembangkan pertanian dengan komoditas utama sorgum, tebu, singkong dan potensi tanaman unggulan lain, menyesuaikan dengan kondisi tanah dan cuaca di daerah setempat,” ungkap Ketua Umum Inkoppas, Yudianto Tri saat konfrensi pers di Jakarta, Jumat (14/7/2023).

Guna memproduksi energi terbarukan, jelas Yudianto, pihaknya akan memproduksi bio etanol dan bio metanol. Untuk menghasilkan kedua energi terbarukan tersebut, juga akan disiapkan pembangunan pabriknya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Terintegrasi

Pembangunan pabrik bio etanol dan bio metanol terintegrasi dengan peternakan untuk memanfaatkan limbah kebun dan produksi sebaga pakan ternak. Pabrik terintegrasi ini siap diimplementasikan pada lahan seluas minimum 50 ribu hektare untuk efektifitas dan efisiensi integrasi. Pabrik ini bisa dibangun di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.

“Komitmen bantuan finansial dan teknologi sudah kita dapatkan dari investor China dan Singapura. Ini yang terpenting (komitmen) dan kita akan bersinergi dengan stake holder terkait dan pemerintah (pusat dan daerah),” lanjut Yudianto. 

Sementara itu Presiden Direktur Sinolib Miao Xin menyampaikan, untuk Research and Development (R&D) dibantu oleh Chinese Academy of Agricultural Sciences. Sinolab menyediakan dukungan pendanaan kerja sama, teknologi terkini dan pemasaran terintegrasi.

“Kami melihat masih banyak lahan-lahan yang terbengkalai, belum dioptimalkan menjadi sesuatu yang produktif. Untuk itu kami menyambut baik kerjasama ini dan berharap bisa segera direalisasikan,” ungkap Mrs Miao Xin.

Untuk Caesiumlab, Dr Marivanan menjelaskan bahwa pihaknya akan memberikan dukungan solusi fintech, aplikasi terdesentralisasi dan ekonomi digital terintegrasi.

Ditambahkan Yudianto bahwa tujuan dari kerja sama ini ialah untuk mengelola lahan perkebunan secara optimal dan memberikan hasil ekonomi secara maksimal. Khususnya kepada seluruh pemangku kepentingan, baik kepada koperasi, anggota koperasi, petani, UKM dan yang lainnya.

“Ini murni kerja sama business to business, kami butuh dukungan pemerintah saja agar program ini berjalan. Pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya,” ujar Yudianto.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya