Liputan6.com, Paser - Menanggapi kondisi stok elpiji 3 kilogram bersubsidi di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, beberapa waktu terakhir, PT Pertamina Patra Niaga di Regional Kalimantan menyatakan bahwa kuota elpiji 3 kilogram bersubsidi harus cukup hingga akhir tahun 2023.
Hal ini disampaikan oleh Area Manager Communication, Relations & CSR Patra Niaga Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra, dalam keterangan persnya pada Minggu (16/7/2023).
Baca Juga
“Berbeda dengan elpiji non subsidi yang stoknya banyak, elpiji 3 kg bersubsidi memiliki jumlah penyaluran didasarkan pada kuota yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Untuk wilayah Kabupaten Paser, penyaluran hingga 9 Juli 2023 kemarin telah tersalur sekitar 1,1 juta tabung elpiji dari kuota sebanyak 2,1 juta tabung di tahun 2023 atau sekitar 51% yang sudah tersalurkan,” ujar Arya.
Advertisement
Patra Niaga di wilayah Kalimantan pun harus memastikan bahwa kuota yang ditentukan pemerintah harus cukup hingga akhir tahun 2023.
"Kuota elpiji 3 kilogram untuk wilayah Kalimantan Timur ditentukan sebanyak kurang lebih 37 juta tabung elpiji 3kg sepanjang tahun 2023. Jumlah ini menurun 5% jika dibandingkan tahun 2022 sebanyak kurang lebih 39 juta tabung," ungkap Arya.
Meskipun begitu, Patra Niaga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat dibantu aparat kepolisian untuk melaksanakan operasi pasar dan penertiban distribusi elpiji 3 kilogram bersubsidi.
"Salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan elpiji 3 kilogram bersubsidi dengan operasi pasar. Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Paser dan dalam waktu dekat akan menyelenggarakan operasi pasar tersebut," pungkas Arya.
Pihak Patra Niaga Regional Kalimantan juga mengimbau agar masyarakat dengan ekonomi mampu serta usaha-usaha besar seperti restoran, laundry dan hotel tidak menggunakan elpiji 3 kilogram bersubsidi melainkan elpiji non subsidi yaitu bright gas.