Perhutani: 8 Hektare Hutan di Lereng Gunung Lawu Hangus Terbakar

Sebanyak 8 hektare hutan di lereng Gunung Lawu hangus terbakar dalam beberapa hari terakhir.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 08 Sep 2023, 14:58 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2023, 14:58 WIB
Petugas Terjebak Api Gunung Lawu hingga Acara Peledakan Petasan
Kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu.

 

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 8 hektare hutan di lereng Gunung Lawu hangus terbakar dalam beberapa hari terakhir. Hal itu dilaporkan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds. Administratur KPH Lawu Ds Agus Ahmad Fadholi, Jumat (8/9/2023) mengatakan, hutan yang terbakar merupakan hutan lindung dengan jenis tumbuhan rimba campur di petak 33 dan 39. 

"Lokasinya di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Manyul, Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara, KPH Lawu Ds, tepatnya masuk Desa Girimulyo, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur," ujar Agus dikutip Antara.

Agus juga mengatakan, sesuai hasil laporan petugas di lapangan, titik api terpantau muncul pada hari Senin, 4 September 2023 sekitar pukul 11.00 WIB. Api terus menyebar karena kondisi lahan yang kering dan angin kencang.

"Medan yang sulit membuat petugas gabungan dari Perhutani, polisi, TNI, relawan Lembaga Masyarakat Daerah Hutan (LMDH), serta warga setempat berusaha cukup keras agar api bisa padam dan membuat ilaran," katanya.

Setelah berbagai upaya dan kerja keras, api berhasil dipadamkan. Meski sudah padam, petugas terus melalukan pemantauan karena memasuki puncak musim kemarau, kawasan hutan di lereng Gunung Lawu sangat rawan terbakar, tambahnya.

Pihaknya bekerja sama dengan pemda melalui BPBD juga TNI dan Polri terus melakukan pemantauan dan sosialisasi ke warga untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan tepian hutan.

 


Imbauan Tidak Melakukan Pembakaran dan Perapian

Agus juga meminta anggota LMDH ataupun warga yang beraktivitas di dalam kawasan hutan untuk tidak melakukan pembakaran atau membuat perapian sekecil apapun yang dapat menyebabkan kebakaran hutan.

Tim KPH Lawu Ds juga lebih intensif melakukan patroli rutin. Hal itu untuk mengantisipasi gangguan kebakaran hutan dan lahan.

"Saat patroli, biasanya timnya juga membuat ilaran dan sekatan. Sehingga, jika diketahui ada titik api, dapat segera dipadamkan dan tidak merambat ke daerah atau petak hutan lainnya," katanya.

Kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu terjadi setiap tahun selama lima tahun terakhir namun tidak sampai meluas hingga ratusan hektare. Penyebabnya, baik disebabkan karena faktor alam maupun kelalaian manusia.

Adapun kebakaran hutan di Gunung Lawu terbesar terjadi pada tahun 2015, dimana bencana tersebut menewaskan sebanyak sembilan pendaki yang terjebak api saat melakukan pendakian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya