Mau Naik Kereta Cepat Whoosh Gratis? Simak Syaratnya

Mulai 3 Oktober 2023 KCIC menghadirkan Whoosh Experience Program, masyarakat bisa menggunakan Kereta Cepat Whoosh secara gratis.

oleh Arie Nugraha diperbarui 04 Okt 2023, 10:54 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2023, 10:54 WIB
Jokowi Resmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Whoosh merupakan singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal. (Yasuyoshi CHIBA / AFP)

Liputan6.com, Bandung - Presiden Joko Widodo telah resmi membuka layanan transportasi massal berupa Kereta Cepat Whoosh Jakarta - Bandung.

Menindaklanjuti hal tersebut, mulai 3 Oktober 2023 KCIC menghadirkan Whoosh Experience Program dimana masyarakat dapat menggunakan Kereta Cepat Whoosh secara gratis.

Menurut Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, Whoosh Experience Program dihadirkan untuk memberikan pengalaman yang berbeda bagi penumpang Kereta Cepat Whoosh.

"Dalam Whoosh Experience Program ini, penumpang mulai dapat memilih tiket kereta yang diinginkan sesuai jadwal perjalanan yang tersedia dan tidak harus pulang pergi (pp), penumpang sudah mulai menggunakan tiket fisik agar dapat melewati gate in dan gate out. Untuk memberikan kenyamanan, KCIC bersama para mitra juga akan menghadirkan bazaar kuliner dan hiburan bagi penumpang saat menunggu di Stasiun Halim," ujar Dwiyana dalam keterangan resminya ditulis, Bandung, Selasa, 3 Oktober 2023.

Dwiyana mengatakan Penumpang akan mulai merasakan bagaimana pelayanan yang diterapkan pada layanan Kereta Cepat Whoosh tidak hanya saat dalam perjalanan tapi juga di stasiun layaknya nanti saat sudah dikenakan biaya. Pemesanan tahap pertama dapat dilakukan pada 2 Oktober 2023 untuk keberangkatan mulai tanggal 3 hingga 7 Oktober dan selanjutnya akan dibuka secara bertahap.

Promo ini sekaligus menindaklanjuti arahan dari Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada saat peresmian Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Halim, Senin (2/10).

"Pada masa promo ini, masyarakat bisa memesan tiket Kereta Cepat Whoosh melalui website ayonaik.kcic.co.id," sebut Dwiyana. Ketentuannya sebagai berikut :

  • Registrasi dilakukan hanya di web ayonaik.kcic.co.id
  • Setiap pemesan hanya dapat melakukan registrasi untuk 2 penumpang dalam setiap transaksi
  • Peserta menunjukan Bukti Registrasi Email yang berisi kode booking dan ID Card untuk melakukan penukaran tiket di loket counter stasiun pemberangkatan
  • Nama penumpang yang sudah didaftarkan sesuai ID Card pada saat registrasi tidak dapat diganti pada saat penukaran tiket di loket
  • Penumpang tiba di Stasiun maksimal 60 menit sebelum jadwal keberangkatan KA yang telah dipilih

"Mulai 3 Oktober juga, masyarakat sudah bisa naik dan turun di Stasiun Kereta Cepat Whoosh Padalarang dan dapat melanjutkan perjalanan ke Stasiun Bandung menggunakan KA Feeder dengan jadwal keberangkatan dan kedatangan KA Feeder yang telah disesuaikan dengan jadwal keberangkatan dan kedatangan Kereta Cepat Whoosh," terang Dwiyana.

 

Ada 4 Rute dan 8 Perjalanan KA

Terdapat 8 perjalanan KA setiap harinya dengan 4 rute yang dapat dipesan yaitu:

- Halim – Bandung- Halim – Tegalluar- Bandung – Halim- Tegalluar – Halim

Untuk bisa sampai ke area stasiun Kereta Cepat Whoosh, KCIC sudah menyediakan sejumlah aksesibilitas dan integrasi moda. Untuk Stasiun Halim, calon penumpang dapat melalui DI Panjaitan sebagai akses utama.

Selain itu, kawasan Stasiun Halim saat ini sudah terkoneksi dengan LRT Jabodebek dan Transjakarta relasi Halim - Cawang dengan jam operasional mulai pukul 06.00 hingga 16.00 WIB.

"Adapun untuk di Stasiun Padalarang, memiliki aksesibilitas dengan KA Feeder, KA Commuter, dan Exit Tol Padalarang," sebut Dwiyana.

Sementara untuk Stasiun Tegalluar, disiapkan shuttle bus oleh pihak Damri dan Summarecon untuk mempermudah masyarakat menjangkau area stasiun Kereta Cepat Whoosh.

Selain itu untuk dapat menuju Stasiun Tegalluar juga dapat menggunakan akses keluar tol KM 149 yang beroperasi mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB

"Tahap awal operasional ini akan dievaluasi secara berkala dan diharapkan bisa mendapat respons baik dari masyarakat," tukas Dwiyana.

Sementara itu Pemerintah Jawa Barat mengaku siap mengembangkan infrastruktur penunjang Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh yang telah resmi beroperasi.

Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, infrastruktur yang hendak dikembangkan itu yakni feeder di dua stasiun dan paket wisata di Kawasan Bandung Raya.

"Saya sudah minta kepada jajaran pemprov untuk menyambut dengan pertama adalah membuat feeder. Jadi untuk transportasi publik di Padalarang maupun Tegalluar dan juga paket - paket semacam city tour di Bandung ini. Jadi masyarakat dalam satu hari dapat melakukan keliling di Kota Bandung untuk membeli kuliner atau juga menikmati suasana Kota Bandung," ujar Bey dicuplik dari kanal Regional Liputan6.com.

Bey mengatakan adanya rencananya ini, otoritasnya mengaku harus mendapatkan sokongan bantuan dari pelaku pariwisata.

Tak hanya itu, pelaku usaha kuliner terutama untuk memasarkan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diharapkan ikut membantu rencana tersebut.

"Tentunya kami sangat mengharapkan partisipasi dari UMKM dan juga asosiasi - asosiasi pariwisata," kata Bey.

Instruksi Presiden

Sebelumnya pada pertengahan pekan lalu (Rabu, 27/9/2023), Bey menyebutkan telah mencatat beberapa instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk integrasi transportasi publik.

Kala itu, Bey menghadiri Rapat Terbatas (Ratas) bersama Jokowi dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju membahas integrasi transportasi publik di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Menurut Bey, Jokowi ingin Jawa Barat segera mengintegrasikan Kereta Cepat Whoosh, terhubung dengan kereta feeder dari satu stasiun ke stasiun lainnya untuk mempermudah akses masyarakat.

"Kita tahu (Kereta Cepat Whoosh) sudah terintegrasi dari (Stasiun) Padalarang menuju Stasiun Kota Bandung menggunakan kereta feeder. Titik lainnya seperti (Stasiun) Tegalluar juga segera ada kereta feeder ke Kota Bandung atau tujuan sekitarnya," ucap Bey dalam keterangan persnya.

Bey menambahkan, Jokowi juga meminta Jawa Barat segera mengkaji rencana LRT yang akan mengintegrasikan wilayah Bandung selatan dengan utara sekaligus mengurai kemacetan.

"Harus segera dilakukan transportasi publik yang berbeda (LRT), jadi benar-benar baru tidak hanya mengandalkan yang sudah ada," ungkap Bey.

Untuk itu, Bey segera bertemu dengan Kementerian Perhubungan untuk menggali lebih detail LRT agar kajiannya tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi di lapangan.

Dalam ratas tersebut kata Bey, Jokowi juga meminta agar transformasi dari kendaraan pribadi ke transportasi publik terus disosialisasikan kepada masyarakat.

"Arahan Presiden semua (moda) transportasi sebaiknya terintegrasi untuk memudahkan dan memindahkan masyarakat dari transportasi pribadi ke transportasi publik," sebut Bey.

Jika transportasi sudah terintegrasi, diharapkan kemacetan di kota metropolitan seperti Jakarta, Kawasan Jabodetabek, Kawasan Bandung Raya bisa dikurangi.

Pasalnya kerugian yang dihasilkan oleh kemacetan sangat tinggi. Bey menjelaskan misalkan untuk Jakarta sekitarnya Rp65 triliun, Jabodetabek sekitar Rp100 triliun dan berbagai daerah lainnya sekitar Rp12 triliun.

"Jadi Presiden mengingatkan harus ada inovasi khusus dalam pembangunan atau terintegrasinya transportasi publik," tukas Bey.

Ratas yang berlangsung satu jam lebih tersebut dipimpin langsung Presiden Joko Widodo, dihadiri pula Wapres Kyai Maruf Amin dan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Menteri Perhubungan, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Sekretaris Kabinet, Menteri BUMN, Wakil Menteri Keuangan, juga Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta serta Penjabat Gubernur Provinsi Banten. (Arie Nugraha)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya