Liputan6.com, Palembang - Perubahan iklim yang kian masif terjadi di dunia, terutama di Indonesia, menggerakkan Institut Hijau Indonesia (IHI) untuk mengajak anak muda berkontribusi dalam menyikapi dampaknya.
Kampus-kampus di beberapa daerah di Indonesia menjadi sasaran IHI untuk menggelar Diskusi Kaum Muda dan Perubahan Iklim untuk Indonesia dan Dunia 2050 yang ke-6, salah satunya Universitas Sriwijaya (Unsri).
Muhammad Ichlassul Amal, Program Officer Gerakan Indonesia dan Dunia 2050 berujar, mereka ingin mengajak generasi muda untuk lebih memahami tentang situasi saat ini dan dampak ke depan hingga 2050 mendatang.
Advertisement
Baca Juga
Salah satunya dengan mengumpulkan ide, gagasan, harapan dan impian kaum muda, mahasiswa dan akademisi di tingkat lokal dan nasional tentang Indonesia tahun 2050.
“Kita ingin memperluas diskusi dan konektivitas mahasiswa di Sumatera Selatan (Sumsel), tentang ancaman multi krisis yang disebabkan oleh pemanasan global dan perubahan iklim,” ujarnya di kampus Unsri Palembang, Rabu (4/10/2023).
Mereka juga ingin memperluas upaya analisa cara-cara terbaik yang dapat dilakukan oleh generasi muda dan pihak-pihak lain, agar ancaman multi krisis yang berdampak besar bagi Indonesia dan dunia tidak terjadi.
Hasil diskusi yang sudah dikumpulkan oleh mahasiswa tersebut, akan dituliskan ke buku impian yang dirangkum dari mahasiswa yang berasal dari beberapa kampus besar di Indonesia, termasuk mahasiswa Unsri.
“Buku yang ditulis nanti akan diberikan kepada para pemangku kepentingan KLHK, sebagai perwakilan dari suara orang muda terkait ancaman dari krisis iklim yang selama ini menghantui kehidupan di muka bumi. Penulisan bukunya akan dimulai Oktober 2023 mendatang,” katanya.
Kegiatan Indonesia dan Dunia 2050 sudah dimulai sejak Oktober 2022. Saat ini sudah menghimpun hasil diskusi lebih dari 20 provinsi di Indonesia dan lebih dari 5 kampus dari berbagai provinsi.
Buku untuk PBB
Dengan adanya buku tersebut, IHI mengharapkan pihak-pihak terkait dapat menyadari tentang suara orang muda penting untuk dipertimbangkan khususnya dalam mengatasi isu krisis iklim tersebut.
“Buku ini juga diharapkan dapat menjadi acuan para pihak dalam menentukan arah kebijakan yang lebih ramah dan juga lebih berkeadilan sosial dan ekologis,” ungkapnya.
Mustafa Haidar, Dinamisator IHI Sumsel mengatakan hasil dari rangkuman ide-ide mahasiswa tersebut, akan dibuat buku yang akan dikirim ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sebelum bertandang ke Unsri di Palembang Sumsel, IHI juga menggelar kegiatan serupa di beberapa kampus di Indonesia. Seperti di Malang, Jakarta, Semarang, Bogor dan Purwokerto.
“Programnya sama dan ide-ide mahasiswa tersebut akan dibuat dalam bentuk buku yang dimulai sekitar tanggal 28 Oktober 2023 mendatang,” ujarnya.
Advertisement