Liputan6.com, Serang - Komunitas tukang parkir di Kota Serang, Banten, mendukung Prabowo Subianto dan dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Banyak harapan yang mereka tautkan ke capres dan cawapres tersebut.
Sembari mengatur parkir kendaraan, mereka akan mengenakan rompi dengan gambar dan tulisan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Advertisement
Baca Juga
"Mudah-mudahan kelanjutannya kita dapet KTA, biar lebih sejahtera lagi. Kita kan udah deklarasi, mungkin kita laporkan kesitu, biar bisa lebih di akui. Ada ribuan tukang parkir di Kota Serang, mudah-mudahan semuanya dukung," ujar Yunus Daria, koordinator tukang parkir pendukung Prabowo-Gibran, dilokasi, Kota Serang, Banten, Minggu, (05/11/2023).
Yunus menerangkan kalau Gibran sebagai perwakilan kaum milenial, memiliki pribadi dan kebijakan yang mirip dengan Jokowi. Bahkan kebijakannya selama memimpin Kota Solo, dianggap melebihi bapaknya, Jokowi, saat jadi wali kota.
"Sosok Gibran, terobosannya bagus juga, istilahnya buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, merakyat juga gitu ya," terangnya.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Ingin Pilpres 2024 Satu Putaran
Kedepan, juru parkir di delapan kabupaten dan kota di Banten juga akan memberikan dukungannya ke Prabowo-Gibran sebagai capres dan cawapres di Pemilu 2024. Komunitas tukang parkir itu berkoordinasi dengan relawan Jokowi dari Projo.Â
"Nanti seluruh Banten kita adakan, mungkin ini yang pertama di Kota Serang untuk komunitas tukang parkir. Mungkin nanti ada komunitas lain yang akan kita rangkul untuk dukung Pak Prabowo," ujar Zulhamedy, Ketua Projo Banten, dilokasi yang sama, Minggu, (05/11/2023).
Pria yang akrab disapa Medy ini berharap Pilpres 2024 bisa berlangsung satu putaran, sehingga mengurangi biaya politik dan tenaga yang dikeluarkan.
Dia berkeyakinan Prabowo dan Gibran akan menang di Banten, karena melihat proses politik di Pilpres 2014 dan 2019, selalu dimenangkan Prabowo Subianto.
"Menurut saya dinasti politik itu enggak ada, kan yang milih rakyat. Sekarang kalau calon ditunjuk, tapi kalau enggak dipilih rakyat ya enggak ada dinasti kan. Sekarang demokrasi dinasti di Indonesia itu enggak ada, karena yang milih kan rakyat," jelasnya.
Advertisement