PP Perbasi Persilakan Pemain Naturalisasi Main di Liga Domestik, Tepatkah?

Dari ketentuan sebelumnya, pemain naturalisasi yang main di Timnas Indonesia tidak boleh bermain di kompetisi domestik. Sejak awal naturalisasi pemain basket tersebut terbatas untuk kepentingan timnas di kompetisi internasional.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 16 Des 2023, 05:00 WIB
Diterbitkan 16 Des 2023, 05:00 WIB
PP Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) bersama Panitia Pelaksana Lokal FIBA World Cup 2023 untuk menanam 56 bibit Pohon Bakau sebagai upaya mengatasi kualitas udara di Jakarta.
PP Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) bersama Panitia Pelaksana Lokal FIBA World Cup 2023 untuk menanam 56 bibit Pohon Bakau sebagai upaya mengatasi kualitas udara di Jakarta. (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Yogyakarta - PP Perbasi akhirnya membuat kelonggaran untuk pemain naturalisasi Timnas Indonesia bisa berlaga di kompetisi domestik Indonesia Basketball League (IBL). Ketua PP Perbasi Danny Kosasih menuturkan, kebijakan ini untuk memudahkan koordinasi antara badan Tim Nasional dengan pemain bersangkutan. Harapannya dengan kebijakan ini pemain sewaktu-waktu dibutuhkan Timnas, bisa langsung gabung.

“Kami juga belajar dari kebijakan-kebijakan sebelumnya, saat pemain bermain di kompetisi luar negeri tidak mudah memanggilnya untuk gabung Timnas sesuai jadwal karena terikat dengan aturan dan kegiatan klubnya,” kata Danny, Rabu (13/12/2023).

Dari ketentuan sebelumnya, pemain naturalisasi yang main di Timnas Indonesia tidak boleh bermain di kompetisi domestik. Sejak awal naturalisasi pemain basket tersebut terbatas untuk kepentingan timnas di kompetisi internasional.

Regulasi dibuat untuk meningkatkan kualitas basket nasional, sekaligus menggenjot prestasi Timnas Indonesia. Praktis pemain naturalisasi itu wajib main di klub basket luar negeri.

Peraturan ini kemudian membuat pemain naturalisasi berlomba-lomba bermain untuk klub luar negeri seperti Anthony Beane, Lester Prosper, Marques Bolden yang sudah mendapat kontrak NBA.

Namun peraturan itu berubah, tepatkan keputusan tersebut dibuat? Danny meyakini kemampuan pemain akan semakin berkembang saat bergabung dengan klub lokal. Peningkatan kemampuan pemain akan pesat karena kompetisi IBL sudah semakin kompetitif.

 

Pelatih Timnas Indonesia Bisa Latih Klub

Selain regulasi soal pemain naturalisasi, Danny juga menyebut memberikan kebebasan kepada pelatih Timnas Basket Indonesia untuk menentukan masa depannya setelah masa kontrak bersama Badan Tim Nasional selesai. Entah memutuskan berkarier bersama klub di IBL atau di luar negeri.

“Kontrak mereka bersama PERBASI adalah untuk FIBA World Cup. Setelah semua selesai, maka kontrak mereka selesai juga. Untuk mengembangkan karir Kepelatihan, dipersilakan untuk menentukan masa depannya masing-masing,” ujar Danny.

Saat tampil di ajang FIBA World Cup 2023, Perbasi mengontrak Milos Pejic sebagai pelatih kepala. Dia melanjutkan tongkat estafet kepelatihan yang ditinggalkan Rajko Toroman.

Saat menangani Timnas Indonesia, Milos dibantu dua asisten, yakni Wahyu Widayat Jati dan Coach Johannis Winar. Saat ini Johannis Winar atau yang akrab disapa Coach Ahang dipastikan menangani ke Pelita Jata.

Sedangkan, Wahyu Widayat Jati yang atau dikenal dengan Coach Cacing bekerja sama dengan RANS Simba Basketball.

“Terkait masa depan Timnas, PERBASI akan menentukannya kemudian. Kami perlu melakukan konsolidasi internal untuk menentukan arah pengembangan Timnas Basket ke depan,” kata Danny.

 

Penulis: Taufiq Syarifudin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya