4 Januari Hari Braille Sedunia, Ini Sejarahnya

Kode Braille pun akhirnya diakui sebagai metode utama untuk menyampaikan informasi kepada penyandang tunanetra di seluruh dunia. Sayangnya, Braille tidak sempat merasakan diri manfaat dari hasil temuannya tersebut.

oleh Tifani diperbarui 04 Jan 2024, 04:00 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2024, 04:00 WIB
Contoh ilustrasi huruf braille
Penggunaan huruf braille dalam pesawat ini dilakukan oleh United Airlines. (Foto: Unsplash.com/Gabriella Clare Marino)

Liputan6.com, Yogyakarta - Hari Braille Sedunia atau World Braille Day akan diperingati pada 4 Januari 2024. Hari peringatan ini bertujuan untuk memperingati kesadaran akan pentingnya Braille sebagai sarana komunikasi dalam perwujudan penuh hak-hak asasi manusia tunanetra.

Dikutip dari laman resmi PBB, Hari Braille Sedunia diperingati pada 4 Januari sebagai bentuk apresasi kepada Louis Braille. Dia adalah pencipta Braille yang lahir pada 4 Januari 1809.

Louis Braille adalah seorang pria asal Prancis yang kehilangan penglihatannya setelah secara tidak sengaja menusuk matanya dengan salah satu perkakas milik ayahnya. Kemudian, sejak usia 10 tahun Braille menghabiskan waktunya di Royal Institute for Blind Youth di Prancis.

Di sana, ia merancang dan menyempurnakan sistem titik timbul yang kemudian dikenal dengan nama Braille. Braille berhasil menyelesaikan temuannya, dan mengembangkan kode-kode yang ditulis menggunakan titik dan kolom khusus yang dapat dibaca dengan sentuhan jari.

Kode Braille pun akhirnya diakui sebagai metode utama untuk menyampaikan informasi kepada penyandang tunanetra di seluruh dunia. Sayangnya, Braille tidak sempat merasakan manfaat dari hasil temuannya tersebut.

Braille meninggal dunia pada 1852, dua tahun sebelum Royal Institute mulai mengajarkan kode Braille. Dikutip dari laman American Foundation for the Blind, Braille adalah simbol alfabet dan angka berupa titik timbul yang dapat dibaca menggunakan jari oleh orang yang menyandang tunanetra atau gangguan penglihatan.

Braille bukan sebuah bahasa, melainkan susunan kode yang dapat dituliskan maupun dibaca dalam berbagai bahasa, seperti bahasa Inggris, Spanyol, Arab, China, dan lain sebagainya. Huruf Braille ditulis menggunakan alat khusus yang bernama riglet.

Riglet terdiri dari alat mirip jarum tebal untuk menusuk kertas dan menulis kode Braille, serta papan dengan lubang untuk menuliskan huruf, angka, serta tanda baca dalam bentuk Braille.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya