Meneropong Potensi dan Dinamika Bisnis Tanah Air

Seminar IBO 2024 digelar untuk menginspirasi dan memotivasi para generasi Z maupun milenial untuk meneruskan bisnis agar berkelanjutan dan mampu menyelesaikan masalah di sekitar mereka.

oleh Tim Regional diperbarui 01 Feb 2024, 08:09 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2024, 19:40 WIB
Bisnis
Seminar IBO 2024 digelar untuk menginspirasi dan memotivasi para generasi Z maupun milenial untuk meneruskan bisnis agar berkelanjutan dan mampu menyelesaikan masalah di sekitar mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 500 peserta yang terdiri dari para profesional, pemilik usaha, investor, dan akademisi menghadiri acara seminar Indonesia Business Outlook 2024 (IBO 2024), Kamis (25/1/2024), di CGV Grand Indonesia, Jakarta.  Seminar yang diselenggarkan oleh Sirkel ini mengundang sejumlah pembicara terkemuka, seperti mantan menteri BUMN Dahlan Iskan, CEO Fita Raynazran Royono, Ricky Satria (Bank Indonesia) hingga Abdul Muidz Aad  (MP Store). Seminar IBO 2024 juga menggandeng Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) sebagai partner di bidang akademik, serta berkolaborasi dengan Populix sebagai partner riset data.

Achmad Wildan Chawary, perwakilan dari Sirkel selaku penyelenggara acara menyatakan, seminar IBO 2024 digelar untuk menginspirasi dan memotivasi para generasi Z maupun milenial untuk meneruskan bisnis agar berkelanjutan dan mampu menyelesaikan masalah di sekitar mereka.

Tema besar seminar yang didukung oleh MP Store, Fruters, Saka Logistics, Tri-Wall, dan HLB Indonesia ini adalah Market Outlook: 2023 Kaleidoscope & 2024 Projection  dengan 3 subtema, digitalisasi dan e-commerce, fintech, dan investasi.  Tema ini, menurut  Achmad mencerminkan visi untuk menjawab tantangan dan mendalami dinamika bisnis di Indonesia saat ini.

“Para pembicara membahas bagaimana data tersebut kemungkinan akan memproyeksikan potensi bisnis dan ekonomi pada tahun 2024, dan seberapa dekat data tersebut mencerminkan tahun 2023,” ujarnya. 

Pada tema digitalisasi dan e-commerce misalnya, sesi seminar membahas dampak teknologi pada efisiensi bisnis. Fintech sebagai tema kedua membahas inovasi keuangan digital dan dampaknya terhadap sistem keuangan Indonesia. Sedangkan pada tema investasi, dibahas mengenai peluang dan risiko investasi di pasar Indonesia, termasuk saham, real estate, dan investasi alternatif.

“Saya tak menduga jika dampak yang dihasilkan dari kolaborasi yang solid antara business owner, profesional, akademisi, dan investor akan sebesar ini. Antusiasme para peserta di event kali ini sangat tinggi,” ujar Achmad, yang juga adalah founder Sirkel bersama Muhammad Khemal Nugroho dan Erlangga Mahardhika.

Melihat besarnya antusiasme terhadap seminar ini, menurut Achmad tidak menutup kemungkinan pihaknya mengadakan lebih banyak event dan kelas bisnis pada 2025 mendatang.

Indonesia Business Outlook 2024 membuat terobosan baru dalam dunia conference dengan memunculkan sesi gamification  atau kuis trivia. Selain kuis juga ada ‘Speed Dating’ game yang mana peserta yang sebelumnya telah mengisi formulir akan dikelompokkan berdasarkan background dan minat masing-masing. Setiap peserta kemudian bisa menjalin networking dengan peserta lain yang memiliki tujuan dan minat sama.

Pada setiap sesi, para pembicara juga membagikan berbagai strategi bisnis dan rencana aksi beragam sesuai dengan industrinya masing-masing.  Sebagai contoh, beberapa pembicara menyajikan tips mengenai berbisnis berkelanjutan serta tips beragam topik lainnya, seperti IPO, penipuan investasi, funding trends dan lainnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya