Mengenal Tradisi Yu Sheng Saat Imlek Tiba, Penuh Doa dan Harapan

Sejarah hidangan Yu Sheng dimulai dari mitologi Cina tentang Dewi Nuwa yang berkaitan dengan mula kehidupan manusia di dunia.

oleh Tifani diperbarui 02 Feb 2024, 04:00 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2024, 04:00 WIB
Yu Sheng di The Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta
The Ritz-Carlton Pacific Place menyajikan beragam menu pilihan, kegiatan, dan parcel untuk merayakan Imlek (Foto: The Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta)

Liputan6.com, Yogyakarta - Perayaan Imlek identik dengan berbagai tradisi unik, salah satunya adalah yu sheng. Yu sheng adalah tradisi hidangan khusus di pergantian tahun.

Dikutip dari berbagai sumber, yu sheng merupakan tradisi yang dibawa oleh para nelayan dari China Selatan saat hijrah ke Semenanjung Malaysia pada abad ke-19. Sejarah hidangan Yu Sheng dimulai dari mitologi Cina tentang Dewi Nuwa yang berkaitan dengan mula kehidupan manusia di dunia.

Pada 1920-an, imigran Cina bernama Loke Ching Fatt datang ke Malaya. Ia berbisnis jamuan makanan Cina untuk pernikahan dan berbagai acara lainnya.

Loke Ching Fatt menggunakan lebih dari 30 bahan untuk hidangan yu sheng dalam tradisi Kanton, Teochew, dan Hokkien. Loke Ching Fatt juga memperkenalkan resep saus manis buatannya.

Sejak saat itu, yu sheng menjadi bagian tradisi tahunan masyarakat Kanton. Sampai sekarang, Yu Sheng bisa ditemukan saat Imlek di seluruh Asia Tenggara.

Hindangan khas Imlek ini disantap dengan iringan doa syukur atas rezeki yang telah diberikan. Doa pengiring yu sheng bertujuan agar keluarga yang menyantap sajian Imlek ini mendapat rezeki yang lebih baik di tahun baru.

Satu Piring

Dalam tradisi Tiongkok, makanan disajikan dalam satu piring yu sheng. Di piring tersebut ada beberapa makanan dingin seperti irisan ikan salmon, wortel, dan salad.

Kemudian, diberikan saus wijen, buah plum, dan lain-lain. Nantinya para anggota yang duduk di meja akan mengaduk makanan tersebut bersama.

Mereka akan mengangkatnya dengan sumpit setinggi-tingginya sambil mengucapkan "Lao Qi" atau "Lao Hei". Yu sheng diibaratkan sebagai simbol melimpahnya rejeki, prospektif dan semangat.

Ada tujuh tahap permohonan sebelum menyantap yu sheng saat Imlek tiba. Pertama, anggota keluarga berkumpul sambil mengucapkan: "Gong xi fa chai. Wan shi ru yi" Ungkapan selamat tahun baru Imlek dan permohonan harapan semoga terpenuhi.

Kemudian, mereka akan menuangkan sari lemon di atas irisan ikan. Pada tahap kedua ini, sambil berkata, "Ta ci ta lie" Ucapan itu bermakna permohonan agar rezeki melimpah.

Selanjutnya, anggota keluarga harus menaburkan biji wijen repihan kacang. "U fu ling men" Sebuah ungkapan pada tahap ketiga tentang kebahagiaan menghampiri diri serta keluarga.

Keempat menambahkan minyak wijen dan saus plum. Ungkapan tahap ini adalah "Chai yuen kwang cin" atau yang bermakna kekayaan.

Tahap kelima menyantap yu sheng adalah memasukan irisan ikan salmon ke daalam sayuran. Tahapan ini adalah simbol permohonan kelimpahan sepanjang tahun. "Nien nien you yi".

Campuran terakhir adalah kerupuk pangsit. Ungkapan pada tahap ini adalah "Phien ti hwang cin" yang bermakna penuh keemasan dan kemewahan.

Setelah itu, seluruh anggota keluarga harus ikut menganduk menggunakan sumpit . Tahap ini disebut sebagai "Ta cia i chi law te fung sen sui chi".

Tahap ketujuh ini semua bahan yang terkumpul dalam satu piring diaduk bersama-sama. Saat mencampur menggunakan sumpit, adukan terus diangkat ke atas.

Semakin tinggi adukan diangkat, sebagai simbol mencapai keberkahan pada tahun baru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya