Hadiri Muktamar IMM di Palembang, Ini Pesan Presiden Jokowi bagi yang Ingin Mengundangnya

Presiden Jokowi menyempatkan diri menghadiri Muktamar IMM di Palembang Sumsel, setelah menghadiri 7 agenda di IKN Kalimantan Timur (Kaltim).

oleh Nefri Inge diperbarui 03 Mar 2024, 23:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2024, 23:00 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat membuka Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) XX di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (1/3/2024). (Foto: Muchlis Jr-Biro Pers Sekretariat Presiden).

Liputan6.com, Palembang - Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang digelar di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), dihadiri Presiden RI Joko Widodo.

Kegiatan yang dihelat di dining hall Jakabaring Sport City (JSC) Palembang pada Jumat (1/3/2024), dipadati ribuan anggota IMM dan tamu undangan.

Presiden Jokowi berkata, dia sengaja menyempatkan diri datang ke Palembang untuk menghadiri Muktamar IMM di Palembang yang dirasanya sangat penting untuk dihadiri.

“Pesan saya, kalau ngundang jangan mendadak. Kenapa saya capek datang ke Palembang, karena IMM adalah organisasi penting dan acara muktamar juga sangat penting,” ucapnya dalam kata sambutannya.

Jokowi membeberkan jadwal perjalanannya dari Jumat pagi. Mulai dari 7 agenda di Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).

Lalu Presiden Jokowi langsung terbang ke Palembang untuk menghadiri Muktamar IMM dan tiba ke Palembang sekitar pukul 18.30 WIB.

Dia mengapresiasi peran aktif seluruh kader IMM, dalam menjalankan hakikat kebangsaan. Termasuk menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2024.

Di mana, pemilih di Pemilu 2024 lalu didominasi generasi muda sebanyak 56 persen atau sekitar 113 juta dari generasi milenial.

“Menurut saya, anak muda itu tidak apatis terhadap politik. Justru punya kemauan besar berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” ujarnya di Palembang.

Menurutnya, Indonesia mempunyai potensi besar untuk menjadi negara maju. Bahkan diprediksi dari beberapa lembaga nasional, dalam 3 periode kepemimpinan mendatang Indonesia bisa menjadi negara maju.

Hal tersebut tentunya menjadi tantangan terbesar bagi kepemimpinan yang akan datang di Indonesia. Salah satunya dengan mengoptimalkan hilirisasi dari hasil bumi di Indonesia.

Dia melihat tahun-tahun terakhir lanskap ekonomi global sudah berubah. Karena banyak interaksi sosial melalui media sosial (medsos). Sehingga geopolitik global saat ini sulit dihitung dan dikalkulasikan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Negara Maju

Hadiri Muktamar IMM di Palembang, Ini Pesan Presiden Jokowi Bagi yang Ingin Mengundangnya
Suasana di Muktamar IMM di Palembang saat dihadiri Presiden Joko Widodo (Liputan6.com / Nefri Inge)

“Tapi justru peluang itu ada, kesempatan untuk kita melompat itu ada. Menurut lembaga internasional, bahwa Indonesia memiliki kesempatan besar menjadi negara maju dalam 3 periode kepemimpinan mendatang. Namun tantangannya juga sangat besar, seperti hilirisasi,” ungkapnya.

Seperti conton, Indonesia sudah memiliki saham mayoritas di PT Freeport sebanyak 51 persen. Lalu Juni 2024 nanti akan beroperasi Industri Smelter, yang akan merekrut puluhan ribu tenaga kerja di Indonesia, terutama generasi muda.

Insyaallah di bulan Juni tahun ini, industri itu, akan mulai beroperasi dan akan merekrut anak ana muda kita 15-20 ribu tenaga kerja,” katanya.

Presiden Jokowi kembali berpesan ke pemimpin Indonesia yang terpilih nantinya, untuk bisa melakukan hal yang sama. Apalagi Indonesia merupakan negara yang besar dan luas, dengan penduduk hampir 280 juta jiwa.

"Terutama dalam mengelola ekonomi politik harus penuh kehati-hatian," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya