Aksi Solidaritas Palestina, Ini 12 Tuntutan Ribuan Warga Lampung Atas Kekejaman Israel

Ribuan masyarakat Lampung menyampaikan 12 tuntutan atas kekejaman Israel terhadap Palestina.

oleh Ardi Munthe diperbarui 04 Jun 2024, 02:00 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2024, 02:00 WIB
Massa aksi solidaritas kemanusiaan Lampung bersama Palestina jilid II menginjak bendera Israel saat unjuk rasa di Tugu Adipura, Bandar Lampung.  Foto : (Liputan6.com/Ardi).
Massa aksi solidaritas kemanusiaan Lampung bersama Palestina jilid II menginjak bendera Israel saat unjuk rasa di Tugu Adipura, Bandar Lampung. Foto : (Liputan6.com/Ardi).

Liputan6.com, Lampung - Massa yang tergabung dalam aksi solidaritas kemanusiaan Lampung bersama Palestina jilid II menggelar unjuk rasa di Tugu Adipura, Kota Bandar Lampung, pada Sabtu (1/6/2024).

Ada 12 tuntutan yang disampaikan massa aksi dalam unjuk rasa sebagai bentuk protes atas kekejaman Israel yang melakukan serangan di Rafah, Gaza Selatan, Palestina beberapa waktu terakhir. 

Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Yasir mengatakan bahwa aksi ini merupakan wujud nyata dari kepedulian dan empati terhadap penderitaan yang terjadi di Rafah Gaza, Palestina.

"Momentum solidaritas ini semakin membesar dengan partisipasi lebih dari 145 organisasi yang telah bergabung. Diperkirakan, jumlah massa yang hadir mencapai ribuan orang yang memadati Tugu Gajah, Bandar Lampung. Hal ini menunjukkan semakin banyaknya individu yang peduli dan bersimpati terhadap tindakan genosida yang sedang berlangsung di Rafah, Gaza," kata Yasir kepada wartawan, Sabtu (1/6/2024).

Dia menyampaikan, ada 12 pernyataan sikap yang disampaikan dalam aksi solidaritas tersebut. 

"Pertama, menyampaikan simpati, pembelaan, dan duka mendalam terhadap korban genosida di Palestina yang terus bertambah. Kedua, mengutuk keras tindakan Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional dan melanggar HAM serta pelanggaran berat terhadap Hukum Humaniter Internasional," tegasnya.

Kemudian, mengutuk keras tindakan Zionis Israel atas penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas kesehatan.

"Serta mengutuk keras serangan Israel terhadap camp-camp pengungsian dan tindakan blokade bantuan-bantuan kemanusian yang mengakibatkan daftar panjang korban sipil. Mengecam sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-negara serta pihak-pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangan terhadap Palestina," sebutnya.

Selanjutnya, mengecam organisasi kerja sama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara-negara Arab yang tidak tegas dalam upaya mencegah dan melindungi Palestina dari kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel.

"Meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina secara permanen. Mendukung penuh surat penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genosida warga Palestina oleh Internasional Criminal Court (ICC)," pintanya.

Mendukung penuh dan mengapresiasi sikap konsistensi pemerintahan Indonesia melalui kementrian luar negeri dalam upaya membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina dalam forum-forum Internasional serta menolak mengakui kedaulatan dan membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

"Mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk memperoleh hak-hak kemanusiaan dan kemerdekaannya. Mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia, untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina, dengan terus memberikan bantuan moral, material, spiritual, dan mendo'akan perjuangan rakyat Palestina," ucapnya.

Terakhir, mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk melanjutkan upaya boikot terhadap seluruh produk yang tebukti terafiliasi dengan Israel yang mendukung genosida.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya