Liputan6.com, Jakarta - National Aeronautics and Space Administration (NASA) menemukan asteroid yang akan mendekati orbit bumi pada 2032 mendatang. Asteroid yang diberi nama Asteroid 2024 YR4 diprediksi akan menghantam bumi dengan kemungkinan 1 berbanding 83.
Melansir laman Space pada Kamis (30/01/2025), Asteroid 2024 YR4 digolongkan sebagai objek dekat Bumi (NEO) yang saat ini berjarak 43,4 juta km dari planet kita. Benda antariksa ini memiliki lebar 60 meter, yang kurang lebih setara dengan lebar lapangan sepakbola.
Advertisement
Menurut Center of NEO Studies (CNEOS) NASA, asteroid 2024 YR4 akan mendekati bumi pada 22 Desember 2032 dengan jarak sekitar 106.200 km. Tetapi, dengan mempertimbangkan ketidakpastian orbit, pendekatan itu bisa berubah menjadi hantaman langsung dengan bumi.
Advertisement
Baca Juga
Risiko hantaman 2024 YR4 sangat signifikan sehingga asteroid ini memuncaki daftar Risk List milik European Space Agency (ESA) dan Sentry Risk Table milik NASA. Asteroid ini ada di peringkat tiga pada skala risiko Torino, yang artinya peluang terjadinya tabrakan lebih dari 1 persen.
Asteroid 2024 YR4 telah diberi peringkat 3 pada Skala Torino, menunjukkan bahwa meskipun peluang tumbukan rendah. Objek ini memerlukan perhatian dari para astronom.
Jika terjadi tumbukan, energi yang dilepaskan diperkirakan setara dengan 50 juta TNT, yang dapat menyebabkan kerusakan lokal yang signifikan. Namun, para ilmuwan berharap dengan pengamatan lebih lanjut, risiko ini dapat direvisi dan kemungkinan tumbukan dapat diturunkan atau dihilangkan sepenuhnya.
Engineer Catalina Sky Survey dan pemburu asteroid David Rankin mengatakan saat ini area yang mungkin menjadi lokasi hantaman membentang dari Amerika Selatan hingga Afrika sub-Sahara. Namun ia mengimbau publik untuk tidak mengkhawatirkan potensi tabrakan ini.
Sebab, peluang tabrakan 2024 YR4 masih sangat rendah. Selain itu, orbit asteroid ini masih belum pasti dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Â
Masih Jadi Misteri
Hingga saat ini, asteroid 2024 YR4 masih menjadi misteri, banyak informasi yang tidak diketahui tentang asteroid ini. Astronom akan bisa mempelajari asteroid 2024 YR4 dengan lebih rinci ketika asteroid ini mendekati bumi dengan jarak sekitar 8 juta km pada 2025.
Jika data yang saat ini dimiliki astronom tentang asteroid 2024 YR4 sudah benar dan asteroid ini menghantam bumi sesuai perkiraan. Astronom menilai dampak tabrakan ini akan setara dengan hantaman yang terjadi di Tunguska, Rusia pada 1908.
Tunguska merupakan peristiwa tabrakan asteroid terbesar yang pernah dicatat sepanjang sejarah manusia. Dampak hantaman asteroid ini setara dengan meledakkan 50 juta ton TNT, dan berhasil meratakan 80 juta pohon di area seluas 2.150 km persegi.
Para ilmuwan menggunakan berbagai metode untuk mendeteksi asteroid berbahaya seperti 2024 YR4. Salah satunya adalah dengan teleskop darat yang dipasang di berbagai observatorium, seperti Pan-STARRS (Panoramic Survey Telescope and Rapid Response System) dan Catalina Sky Survey.
Teleskop ini bertugas untuk menemukan serta melacak pergerakan asteroid yang mendekati bumi. Selain itu, teleskop luar angkasa seperti NEOWISE juga dimanfaatkan oleh NASA untuk mendeteksi asteroid yang mungkin sulit terlihat dari bumi akibat ukurannya yang kecil atau orbitnya yang sulit diamati.
Di samping pengamatan menggunakan teleskop, ilmuwan juga memanfaatkan radar planetary yang terdapat di observatorium seperti Goldstone Deep Space Communications Complex dan Arecibo Observatory (sebelum dihentikan operasinya). Dengan radar ini, mereka dapat memperoleh data akurat mengenai ukuran, bentuk, serta jalur orbit asteroid.
Untuk semakin memperjelas prediksi lintasan asteroid, para astronom juga menggunakan superkomputer guna melakukan simulasi orbit. Model matematis yang mereka gunakan memungkinkan perhitungan kemungkinan tumbukan dengan akurasi yang lebih tinggi.
(Tifani)
Advertisement